Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pesan lebih rekonsiliatif kepada Korea Utara dalam pertemuan bisnis di Tokyo selama lawatannya ke Asia yang akan didominasi oleh masalah krisis nuklir Korea Utara.

Trump sempat mengawali lawatan maratonnya ke Asia dengan bahasa lebih keras ketika kemarin menyatakan bahwa tidak ada seorang pun diktator yang boleh menyepelekan AS. Pernyataan ini disebut-sebut ditujukan kepada pemimpin muda usia Kim Jong-Un.

Namun kemudian dia mengubah intonansinya dengan menyatakan akan membuka pintu kepada Pyongyang guna bertemu dengan Kim.

"Saya akan duduk bersama dengan siapa pun. Saya tak menganggap ini kuat atau lemah, saya kira duduk bersama dengan yang lain itu tidaklah buruk," kata dia dalam wawancara dengan program televisi AS "Full Measure".

"Oleh karena itu saya pasti akan terbuka untuk melakukan hal itu tetapi kami akan menunggu ke mana arahnya. Saya kira kita terlalu dini."

Trump tiba di Asia di bawah tingginya ketegangan dengan Korea Utara setelah bomber AS terbang di atas Semenanjung Korea yang memicu timbulnya kekhawatiran bahwa Korea Utara akan terdorong untuk menggelar uji coba nuklir atau peluru kendalinya, demikian AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017