Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menangani sendiri penyiaran pertandingan Asian Para Games 2018 tanpa bekerjasama dengan perusahaan manajemen penyiaran asing sebagaimana Asian Games 2018.

"Kami sudah dihubungi Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) pada pekan lalu. Kami yakin dapat menangani pertandingan para games jika hanya untuk empat hingga sepuluh cabang olahraga," kata Direktur Penyiaran Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Linda Wahyudi di Jakarta, Kamis.

Ia mengaku bersedia untuk membantu INAPGOC dalam penyiaran pertandingan cabang-cabang olahraga pesta multi-cabang olahraga disabilitas tingkat Asia itu setelah menyelesaikan tugas penyiaran Asian Games ke-18.

"Kami hanya tinggal melanjutkan dari Asian Games karena kami tidak bekerjasama dengan International Games and Broadcast Services (IGBS). Jika pakai IGBS akan sangat mahal biayanya," katanya.

Ia mengaku timnya mampu mengerjakan operasional penyiaran Asian Para Games 2018 menyusul biaya penyiaran tidak seperti Asian Games yang mencapai Rp800 miliar.

"Biayanya tidak sebesar Asian Games karena kami tidak menyiarkan semua cabang olahraga. Paling hanya atletik, renang, bulu tangkis, bola basket, dan tenis meja," katanya.

Ia mengaku tantangan penyiaran Asian Para Games merupakan kelayakan pertandingan olahraga disabilitas itu untuk dijual kepada sponsor.

Sebelumnya, ia mengatakan biaya operasional penyiaran Asian Games 2018 mencapai Rp800 miliar karena operasional setiap cabang olahraga mencapai 350 ribu dolar AS.

Linda menjelaskan biaya produksi penyiaran pertandingan olahraga itu dapat mencapai satu juta dolar AS seperti penyiaran perlombaan lari maraton dan balap sepeda disiplin road race.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017