Langkat, Sumut (ANTARA News) - Seluas 25,7 hektare pertanaman padi petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalami puso diakibatkan banjir yang terjadi di Kecamatan Tanjungpura.

Hal itu disampaikan Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian Langkat Miswandi di Stabat, Selasa.

Menurut Miswandi, puso pertanaman padi itu diakibatkan banjir yang dialami pada bulan Oktober sementara untuk banjir yang terjadi pada November masih dilakukan perhitungan di lapangan.

Adapun umur pertanaman padi yang mengalami puso itu antara 15-50 hari dari varietas ciherang dan mikongga, sisanya seluas 359,3 hektare berhasil dipulihkan.

Dari lahan di Kecamatan Besitang yakni 120 hektare di Kelurahan Bukit Kubu, 70 hektare di Kelurahan Pekan Besitang, 150 hektare Desa Kampung Lama secara keseluruhan 340 hektare, yang terkena banjir hanya seluas 56 hektare saja.

Demikian juga dengan Kecamatan Stabat seluas 7 hektare dari luasan 120 hektare pertanaman padi petani di Desa Mangga dan Desa Pantai Gemi.

Untuk pertanaman jagung seluas 20 hektare, yang terkena banjir dengan usia pertanaman natara 30-45 hari dari varietas pioner seluas lima hektare saja yang terkena, sedangkan tanaman jeruk seluas 200 hektare di Kecamatan Besitang.

"Kesemua tanaman yang terkena banjir tersebut berhasil diselamatkan oleh petugas pertanian lapangan, sementara untuk banjir yang sekarang ini masih dilakukan pendataan di lapangan," ucap Miswandi.

Pewarta: H.Imam Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017