Bekasi (ANTARA News) - Warga Perumahan Pengairan, Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan, Jabar, mengancam akan memblokir pintu gerbang Giant HyperMall di Jalan Achmad Yani, yang dinilai tidak peduli terhadap lingkungan. Sukendar(56), tokoh warga setempat saat ditemui di perumahan tersebut, Jumat, mengatakan, manajemen Giant Hypermall terkesan tutup mata terhadap kondisi lingkungan yang kumuh akibat limbah perusahaan. Warga juga mengeluhkan infrastruktur yang melintasi areal perumahan tersebut rusak akibat dilalui kendaraan pengangkut barang-barang milik pusat perbelanjaan serba ada itu dan belum diperbaiki. "Karena pengelola tidak menggubris keluhan warga, maka dalam waktu dekat ratusan penghuni perumahan ini akan bersikap tegas dan berencana menutup pintu gerbang Giant Hypermall," ujar Sukendar. Warga merasa kesal, karena dua kali melayangkan surat protes dan permintaan pertemuan dengan pihak pengelola tetapi hingga sekarang belum mendapat tanggapan, sehingga dianggap sebagai bentuk pelecehan. Selain itu, pengelola Giant Hypermall enggan menerima pekerja lokal, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat yang dikhawatirkan menjadi pemicu unjukrasa. Warga juga pernah mengajukan permohonan untuk mengelola limbah perusahaan tetapi tidak mendapat tanggapan dari manajemen Giant Hypermall, sementara pengolahan limbah diberikan kepada pihak lain di luar perumahan tersebut. Sementara itu, Mamat Rahmat, warga perumahan tersebut juga mengatakan, kesal terhadap manajemen perusahaan itu karena tidak menggubris keinginan masyarakat setempat yang minta agar kerusakan jalan diperbaiki. "Ruas jalan di belakang Hypermall rusak, karena dilintasi kendaraan pengangkut barang bertonase melebihi kelas jalan, tapi pengelola perusahaan tidak mau memperbaiki sehingga menjadi penyebab warga marah," kata dia. Dampak dari keberadaan Hypermall tersebut antara lain, menyangkut masalah keamanan lingkungan, seperti bulan lalu nyaris terjadi pemerkosaan terhadap warga setempat oleh pekerja perusahaan itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007