Harare (ANTARA News) - Ribuan warga Zimbabwe membanjiri jalan-jalan di Harare pada Sabtu, melambaikan bendera nasional dan menyanyi serta menari untuk mencurahkan kegembiraan atas kemungkinan lengsernya Presiden Robert Mugabe.

"Ini air mata kebahagiaan," kata Frank Mutsindikwa (34) kepada Reuters, mengacungkan bendera Zimbabwean ke atas.

"Saya sudah menunggu sepanjang hidup saya untuk hari ini. Bebas akhirnya. Kami akhirnya bebas."

Para veteran pejuang kemerdekaan, aktivis dan pemimpin partai berkuasa secara terbuka meminta Presiden Robert Mugabe, yang berkuasa sejak tahun 1980, untuk mundur.

Otokrat 93 tahun itu tidak menyampaikan pengunduran diri dalam pembicaraan dengan kepala angkatan darat pada Kamis dan sejumlah sumber menduga pemimpin veteran itu "mengulur waktu" untuk merundingkan akhir kekuasaan 37 tahunnya menurut siaran kantor berita AFP.

Mugabe muncul di hadapan publik untuk pertama kalinya untuk upacara wisuda di Harare pada Jumat, memicu pertanyaan tentang status diskusinya dengan Jenderal Constantino Chiwenga, yang memimpin pengambilan kekuasaan.

Pada hari itu juga, delapan dari 10 cabang regional partai Mugabe tampil di televisi pemerintah untuk menyeru dia mundur.

Cornelius Mupereri, seorang juru bicara ZANU-PF di daerah Midlands, termasuk di antara pemimpin partai yang muncul dalam siaran berita malam ZBC untuk membacakan pernyataan yang intinya menyeru Mugabe untuk mundur.


"Ini sudah berakhir"

Chris Mutsvangwa, pemimpin asosiasi veteran perang kemerdekaan, mengatakan "permainan sudah berakhir" bagi Mugabe dan mengumumkan aksi protes di jalan untuk menentang sang presiden.

"Sudah selesai, berakhir... Para jenderal sudah melakukan pekerjaan yang fantastis," katanya dalam konferensi pers di Harare.

"Kami ingin memulihkan kebanggaan dan (Sabtu) adalah harinya... kita bisa menyelesaikan pekerjaan yang dimulai para tentara."

Asosiasi veteran mendukung wakil presiden Emmerson Mnangagwa -- yang pelengserannya memicu intervensi angkatan darat pada Selasa.

Mereka mengorganisir pertemuan di lapangan olahraga besar di daerah pekerja di pinggiran Harare, tempat pidato pertama Mugabe setelah kembali dari pengasingan di Mozambique tahun 1979. Para demonstran sudah mulai berdatangan sejak tengah malam waktu setempat.


Pewarta: Antara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017