Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan mengambil alih Blok Onshore Madura Island di Jatim yang telah habis masa eksplorasi dan kini telah diputus kontraknya oleh pemerintah. Direktur Hulu Pertamina Sukusen Soemarinda di Jakarta, Sabtu mengatakan, pihaknya menilai blok tersebut masih ekonomis dan berniat mengembangkannya lagi. "Kami sudah kirim surat permintaan pengambilalihan ke Pak Purnomo (Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro) dan Pak Luluk (Dirjen Migas Departemen ESDM) pada pekan lalu," katanya. Sebelumnya, pemerintah telah secara resmi memutus kontrak Blok Onshore Madura Island karena sudah habis masa komitmen eksplorasi yang ditetapkan selama 10 tahun. Blok Onshore Madura Island dimiliki JOB Pertamina-Medco Madura Pty Ltd yang ditandatangani kontrak kerja samanya pada 15 Mei 1997. Medco Madura E&P menguasai saham sebanyak 65 persen yang juga sekaligus bertindak sebagai operator dan Pertamina 35 persen. Medco menilai blok tersebut tidak ekonomis untuk dikembangkan lagi. Selain Blok Onshore Madura Island, pemerintah juga telah memutus kontrak Blok Asahan Offshore di Sumut dengan pengelola Asia Petroleum Development Ltd pada 17 Desember 1996. Menurut Sukusen, meski sebelumnya Pertamina memiliki sebagian saham di blok tersebut, namun pihaknya mempunyai pandangan lain yang berbeda dengan Medco menyangkut pengembangan blok tersebut. "Kami melihat blok tersebut masih ekonomis," katanya. Apalagi, sesuai aturan, perusahaan nasional memang diberi opsi mengambil alih blok-blok yang masuk dalam prioritas pengembangan. Ia menambahkan, pihaknya bisa saja mengelola sendiri atau akan mengajak mitra dalam pengembangan blok tersebut.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007