Bandung (ANTARA News) - Anggota DPRD dari Fraksi Golkar yang maju menjadi calon Wakil Walikota dari koalisi 11 partai, Asep Taryana, mengatakan dirinya tidak gentar dengan ancaman recall partainya, dan sebaiknya kader serta konstituen Golkar di Kota Cimahi mendukung pencalonannya. "Hingga saat ini, saya belum menerima surat tentang peng`recall`an saya dari Partai Golkar," kata Asep Taryana di Cimahi, Minggu. Dikatakan, berdasar AD-ART Partai Golkar, pihak pimpinan partai tidak dapat dengan mudah mengganti posisi seseorang dari keanggotaan legislatif, terlebih dahulu harus melalui mekansime lainnya. Menurutnya, hak jawab seseorang bagaimanapun harus disampaikan menghadapi proses recall yang diwujudkan dalam Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota. Menurut dia, saat ini anggota DPRD dipilih oleh masyarakat langsung walau melalui mekanisme partai, dan hal itu harus diperhatikan partai secara menyeluruh karena bagaimanapun menjadi anggota DPRD saat ini mencerminkan suara yang dimiliki sebagai aspirasi masyarakat di masing-masing daerah pemilihannya. Asep Taryana sendiri maju bersama pasangan calon walikota Kolonel (Art) Effendi yang diusung oleh koalisi 11 partai, dan partai pengusung utamanya adalah PAN, PBR, dan PDS. Mengenai kisruh internal di PBR yang berbeda dalam pengusungan calon sehingga mengancam batalnya pengusungan pasangan calon, Ketua Koalisi 11 Partai, Dedi Kuswandi yang juga Ketua DPD PAN Kota Cimahi mengatakan bahwa pihaknya optimis tetap mampu membawa pasangan tersebut sehingga sah mengikuti Pilwalkot 8 September mendatang. "Pihak kami memiliki keputusan yang sah dari DPW PBR yang telah membekukan DPC PBR Kota Cimahi, dan hal itu adalah pijakan koalisi 11 partai," katanya. Dikatakan, pengesahan dukungan PBR kepada pihaknya itu diyakinkan akan segera ditandatangani, dan disetujui pihak DPP PBR. Sementara itu Ketua KPUD Kota Cimahi Ikin Sodikin menegaskan jika PBR Kota Cimahi resmi mendukung pasangan Itoc-Edy, maka sisa suara koalisi 11 partai hanya 14,14 persen, dan hal itu menunjukan gugurnya pasangan calon Effendi-Asep. Hal itu ditujukan sesuai hasil Pemilu Legislatif 2004 lalu dimana suara sah DPC PBR sebanyak 3,52 persen, dan persentase suara koalisi tersebut saat ini adalah 17,67 persen berarti pihak koalisi 11 partai terancam sah pengusungannya ketika PBR resmi mendukung Itoc-Eddy. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007