Karangasem, Bali (ANTARA News) - Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, yang telah melaksanakan ujian tengah semester dipulangkan karena perubahan status awas (level IV) Gunung Agung.

"Ya, siswa kami hari ini kami kumpulkan di lapangan karena melihat situasi Gunung Agung seperti ini," ujar I Ketut Sengker, Guru IPA Kelas IX, SMPN 2 Rendang saat ditemui di Karangasem, Senin.

Ia mengatakan, kehadiran siswa di sekolah tersebut saat ini hanya 65 persen.

Sekolah juga membagikan masker gratis untuk mengantisipasi terhirupnya abu vulkani yang dapat mengganggu kesehatan murid-muridnya.

"Sekarang keamanan siswa kami serahkan kepada orang tua siswa," ujarnya.

Ketut Sengker mengatakan akan tetap menyesuaikan dengan instruksi pemerinyah apakah ke depannya akan dibuka lagi sekolah ini atau tidak, karena radius sekolah tersebut dari puncak Gunung Agung kurang lebih 12 kilometer.

"Meskipun sekolah kami berada di zona cukup aman, namun ke depannya kami tidak akan memaksakan siswa masuk sekolah atau tidak. Namun, kami selaku guru tetap masuk kerja," ujarnya.

Apabila perluasan sektoral rawan bencana diperluas lagi menjadi 12 kilometer (saat ini sudah ditetapkan sepuluh kilometer) ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya, pihak sekolah akan memindahkan sistem belajar mengajar siswanya di SMAN 1 Rendang.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak SMAN 1 Rendang untuk meminjam kelas untuk kegiatan belajar dan mengajar. Saat ini, kami menunggu intruksi lagi kalau sekolah kami masuk radius bencana, kami siap mengosongkan," ujarnya.

Ia mengharapkan informasi tentang perkembangan mitigasi terkini terkait Gunung Agung segera diinformasikan dan surat permohonan ke camat setempat bahwa sekolah meminta adanya edukasi kepada siswa dan guru tentang tanggap darurat bencana segera ditindaklanjuti.

"Ketika sekolah kami berada di zona berbahaya, maka kami bisa lebih tanggap dengan siswa untuk melakukan evakuasi. Kami juga memohon dari pemerintah untuk membantu pemindahan siswa kami ke tempat yang lebih aman," ujarnya.

Secara teknis, dengan adanya pelatihan tanggap darurat bencana ini siswa di sekolah tersebut dapat melakukan upaya antisipasi saat terjadi letusan Gunung Agung kembali.

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017