Yogyakarta (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Yogyakarta mengakibatkan sejumlah titik di sekitar bantaran sungai mengalami longsor, di antaranya di bantaran Sungai Winongo dan Sungai Code.

Berdasarkan laporan BPBD Kota Yogyakarta, Selasa (28/11), beberapa titik yang mengalami longsor terjadi di talud Sungai Code yang berada di Juminahan, sedangkan di Sungai Winongo terjadi di Jlagran dan menimpa sebuah rumah.

Tidak ada korban jiwa di Sungai Code, sedangkan untuk longsor di Jlagran dilakukan evakuasi khusus oleh petugas karena diduga masih ada tiga warga yang terjebak di dalam rumah yang terkena longsor.

Proses evakuasi di Jlagran sempat mengalami kendala karena cuaca hujan dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan yang justru akan mengakibatkan dampak lain.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan, dampak dari siklon tropis Cempaka perlu terus diwaspadai untuk beberapa hari kedepan.

"Selain hujan deras, siklon tersebut juga bisa mengakibatkan angin kencang. Oleh karena itu, warga perlu mewaspadai berbagai potensi bencana yang mungkin muncul, termasuk luapan air sungai dan tanah longsor," kata Agus.

Selain talud di Sungai Code dan Jlagran yang mengalami longsor akibat hujan deras, Agus menyebut beberapa titik yang mengalami longsor pada awal tahun dan belum sempat diperbaiki seperti di Terban dan Gondolayu juga perlu diwaspadai.

"Kami sudah memiliki relawan dan di wilayah sudah ada kampung tangguh bencana (KTB). Tentunya, mereka akan membantu kami dalam pengawasan dan penanganan awal," katanya.

Ia berharap, warga yang berada di daerah yang rentan terdampak luapan air sungai atau tanah longsor, lanjut dia, perlu melakukan langkah antisipasi seperti melakukan evakuasi ke daerah yang lebih aman.

"Jalur evakuasi pun sudah ada termasuk tempatnya juga sudah disepakati bersama. Biasanya menggunakan balai RT, RW atau RK. Jika kondisi dirasa kurang aman, maka sebaiknya segera melakukan evakuasi," katanya.

Sistem peringatan dini bencana yang terpasang di beberapa titik di seluruh sungai besar di Kota Yogyakarta, lanjut Agus, juga sudah dicek dan dipastikan dapat berfungsi dengan baik.

"Logistik untuk pengungsi juga sudah disiapkan. Perlu peningkatan kewaspadaan hingga beberapa hari ke depan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Aki Lukman mengatakan, sudah tidak memiliki anggaran apabila terjadi kerusakan talud hingga akhir tahun ini.

"Kami tidak bisa melakukan perbaikan terhadap talud apabila mengalami kerusakan berat. Jika kerusakan hanya kecil, maka bisa ditangani secara swakelola," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017