Kulon Progo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengeluarkan status siaga darurat bencana untuk penanganan bencana dengan adanya Badai Cempaka dengan fenoma hujan di atas normal dengan puncaknya Demsember, Januari dan Februari.

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, mengatakan BMKG telah mengeluarkan adanya peringatan tentang tekanan rendah di wilayah selatan yang berlaku 21 November sampai 27 November terjadi hujan sedang yang berakhir kemarin, namun ditemukan lagi di selatan Jawa ini kemungkinan menyebabkan hujan sedang hingga lebat dalam tiga hari ke depan.

"Berdasarkan koordinasi dengan BPBD DIY supaya menaikkan status dari normal menjadi siaga darurat bencana. Saat ini, kami sedang menyiapkan administrasi yang dibutuhkan," kata Gusdi.

Ia mengatakan BPBD sudah menyiapkan diri mulai dari persiapan personel, peralatan, dan persiapan koordinasi tindak lanjut. Misalnya, ketika di Kulon Progo terjadi bencana signifikan dan mengharuskan menaikan status dari siaga menjadi tanggap darurat bencana, semua pihak sudah siap.

"Saat mengeluarkan status tanggap, waktunya sangat berharga. Selain itu, tanggap itu berkaitan dengan nyawa manusia. Jadi kalau menyangkut jiwa manusia, maka harus segara ditangani seperti akses jalan," katanya.

Kasi Kedaruratan dan Logistis BPBD Kulon Progo Suhardiyana mengatakan sampai saat ini, di Kulon Progo telah terjadi bencana banjir di lima kecamatan, yakni Lendah, Galur, Panjatan, Temon dan Wates.

Kemudian, terjadi tanah longsor di 10 titik, pohon tumbang 10 titik, tanggul jebol satu titik, dan rumah roboh satu titik. "Kondisi bencana ini terjadi dalam dua hari terakhir," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017