Jakarta  (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa anggaran riset harus diperbesar sehingga inovasi dikerjakan riil dan konkret sesuai kebutuhan dunia usaha.

"Kita akan masuk ke inovasi artinya anggaran riset harus kita perbesar," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa malam.

Dengan begitu, inovasi dapat dilakukan secara konkret sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan dunia usaha.

Menurut Presiden, perguruan tinggi di Indonesia sudah terlalu lama tidak berubah.

"Tiga puluh tahun saya beri contoh berulang-ulang tiap tahun fakultas dan jurusan itu-itu saja," katanya.

Padahal, kata Presiden, dunia sudah berubah namun di Indonesia belum juga ada jurusan digital ekonomi, jurusan logistik, ritel manajemen, toko online di perguruan tinggi.

"Dunia sudah berubah masa jurusannya akuntansi dan kawan-kawan, kalau enggak mau berubah ya ditinggal zaman," katanya.

Hal yang juga disampaikannya yakni sangat mendesaknya untuk mengubah pola pikir birokrasi agar kecepatan bertindak bisa dilakukan.

Menurut Presiden, saat ini mutlak diperlukan dan kontinyu dilakukan agar hal pragmatis, cepat dan efektif bisa diatasi.

"Dalam konferensi di manapun Kepala Negara bingung menghadapi `disruptive innovation` yang cepat sekali, revolusi industri yang sangat cepat ini, kita mau ke mana bagaimana antisipasi itu," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017