Surabaya (ANTARA News) - Kekuatan penerbangan TNI AL yang masih relatif kecil hingga kini belum mampu secara maksimal melaksanakan fungsi yang diberikan, antara lain untuk pengintaian udara taktis dan anti kapal selam. "Fungsi lain yang diemban penerbangan TNI AL dan belum mampu dilaksanakan sepenuhnya adalah, anti kapal permukaan, pendarat pasukan, pendarat lintas heli, dukungan logistik cepat serta pengamatan laut terbatas," kata Asisten Operasi Kasal, Laksda TNI Adi Prabawa, saat memimpin upacara Hari Penerbangan TNI AL ke-51 di Lanudal Juanda, Surabaya, Senin. Menurut dia, sejak awal kelahirannya pada 17 Juni 1956, penerbangan TNI AL telah banyak melaksanakan darma baktinya kepada bangsa dan negara, baik dalam operasi militer maupun operasi non militer. Operasi yang telah dilaksanakan, antara lain Trikora, Dwikora, penumpasan PGRS, Seroja, Surya Bhaskara Jaya, bantuan kemanusiaan tsunami dan gempa di Aceh dan Nias, bantuan kepada korban gempa bumi di Yogyakarta, pencarian korban kecelakaan pesawat dan kapal laut. "Operasi-operasi tersebut telah didukung unsur udara TNI AL yang menjadi tulang punggung penerbangan TNI AL dalam melaksanakan kegiatan operasi dan merupakan salah satu komponen dalam sistem senjata armada terpadu (SSAT)," katanya. Menurut dia, tantangan tugas penerbangan TNI AL semakin kompleks. Oleh karena itu, pembangunan penerbangan TNI AL perlu terus dilakukan sejalan dengan visi TNI AL, yaitu terwujudnya kekuatan angkatan laut yang setara dengan "Green Water Navy". Upacara itu melibatkan berbagai unsur dari jajaran TNI AL, yaitu korps musik Lantamal V Surabaya, satu kompi Genderang Suling Kadet AAL, satu kompi perwira, satu kompi penerbang, satu Kompi kadet AAL, satu Batalyon Wing Udara, dua Batalyon Koarmatim, dan tiga Batalyon Marinir. Setelah upacara, para undangan disuguhi tarian perjuangan Garuda Nusantara yang dibawakan oleh penari-penari warga penerbangan, defile pasukan, dan demo udara berupa fly pass dari skuadron 200/latih, skuadron 400/heli, skuadron 600/Casa dan Skuadron 800/ Nomad. Sebelum dan saat kegiatan fly pass itu, beberapa penerbangan sipil di bandara Juanda sempat ditunda sekitar dua jam karena dikhawatirkan mengganggu atraksi tersebut.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007