Washington (ANTARA News) - Sekitar 2 juta tahun lalu, di hutan tropis dataran rendah di wilayah yang sekarang menjadi China, hidup nenek moyang panda yang sangat mirip dengan beruang pemakan daun-daunan itu, tetapi dengan tubuh separuh lebih kecil, kata beberapa ilmuwan. Para ilmuwan tersebut, yang hari Senin menulis di Proceedings of the National Academy of Sciences, menggambarkan tengkorak utuh dan gigi panda berukuran mini, sehingga memberi cahaya mengenai asal beruang unik pemakan bambu itu. Tengkorak tersebut memiliki ukuran sekitar 60 pesen ukuran tengkorak panda raksasa modern dan memiliki ciri anatomi yang serupa, sehingga mengisyaratkan gaya hidup yang sama pula, kata mereka. Beruang yang telah punah itu, yang dinamakan Ailuropoda microta, adalah anggota garis keturunan panda yang dikenal hidup paling awal, kata Russel Ciochon, ahli anthropologi dari University of Iowa dan salah seorang peneliti tersebut. "Pada dasarnya itu adalah jenis miniatur dari panda yang ada," kata Ciochon dalam suatu wawancara telefon. "Sebelumnya, kami hanya memiliki gigi panda raksasa mini ini, hanya beberapa gigi terpisah. Jadi, kami mengetahui hewan itu pernah ada, tapi kami tak mengetahui apakah tengkoraknya serupa," katanya. Panda raksasa, yang dikenal karena ciri warna hitam-putihnya, dipandang sebagai yang paling khas dari delapan spesies beraung yang ada saat ini. Panda adalah hewan karnivora yang kehilangan keinginan kuatnya terhadap daging dan berevolusi menjadi vegetarian sejati, kata para ilmuwan. Satu-satunya Tengkorak tersebut menunjukkan garis keturunan panda telah berevolusi selama jutaan tahun sepenuhnya terpisah dari beruang lain. Meskipun sebagian beruang lain akan memakanbuah berry dan daun lain, panda adalah jenis yang hanya memakan daun. Kendati panda adalah salah satu hewan yang paling dikenal di planet ini, panda raksasa terancam punah. Panda raksasa berada di ambang kepunahan, sebagian besar, karena kehilangan habitat dan gangguan oleh manusia. Mereka hidup di sedikit hutan bambu di pedalaman China, dan terkucil di wilayah pegunungan yang terjal. Diperkirakan tersisa sebanyak 1.600 panda di hutan. Kerangka panda mini yang ditemukan memiliki ukuran panjang satu meter, sedangkan panda raksasa modern memiliki panjang 2 meter. Hewan itu hidup di habitat hutan tropis dataran rendah dengan suhu lembab yang memiliki bambu sebagai tanaman dominan, kata para peneliti tersebut. Panda hidup berdampingan dengan dua hewan luar biasa yang telah punah; Stegodon, yang mirip gajah, dan kera terbesar yang pernah ada, Gigantopithecus --yang memiliki panjang 3 meter dan berat sampai 450 kilogram. Para peneliti itu percaya panda kuno juga makan tunas bambu berdasarkan pola susunan gigi dan otot khusus yang menandai tengkorak tersebut yang menjadi bukti mengenai pengunyahan berat. Evolusi pola khas makan mereka kelihatannya memerlukan waktu jutaan tahun untuk mencapai kesempurnaan, kata mereka. Beruang hidup pada masa Miocene Epoch, yang berlangsung dari sekitar 25 juta tahun lalu sampai 5,5 juta tahun lalu. Fosil tengkorak itu ditemukan oleh para peneliti China, Changzhu Jin dan Jinyi Liu, di gua batu kapur di China selatan pada 2001, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007