Bisa saja pelaksanaanya ala kadarnya sehingga menjadi sorotan."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Mahyudin meraih gelar doktor ilmu pemerintahan dari Universitas Satyagama, Jakarta, setelah mempertahankan disertasinya di hadapan senat universitas secara terbuka.

"Disertasi saya mempelajari sosialisasi Empat Pilar MPR RI, untuk melihat efektivitas pelaksanaannya," kata Mahyudin usai sidang doktoralnya di Jakarta, Kamis.

Disertasinya berjudul "Peran MPR RI Dalam Memasyarakatkan Empat Pilar MPR RI Sebagai Upaya Mewujudkan Sikap Persatuan dan Kesatuan Bangsa."

Dia mengatakan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan pada dasarnya menggunakan uang negara sehingga dirinya meneliti apakah pelaksanannya sudah efektif atau belum.

Efektivitas sosialisasi itu, menurut dia, dilihat dari sisi kepemimpinan, implementasi kebijakan, sumber daya manusia (SDM), dan anggarannya.

"Dari sana bisa ditemukan rekomendasi-rekomendasi dan menjadi acuan perbaikan sosialisasi empat Pilar MPR agar lebih terarah," ujarnya.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menjelaskan bahwa dari sisi anggaran, pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR harus efektif dan efisien, namun tepat sasaran.

Ia menilai, tidak ada jaminan anggaran sosialisasi banyak namun pelaksanaannya kurang pengawasan dan tidak tepat sasaran.

"Bisa saja pelaksanaanya ala kadarnya sehingga menjadi sorotan. Lalu, dari sisi SDM pembicaranya terkesan asal melaksanakan tugas saja," katanya.

Terkait metode sosialisasi sudah bagus, namun dalam bagian sub-implementasi kebijakan misalnya dilakukan secara langsung dengan cerdas cermat, seminar dan bertemu tokoh masyarakat, demikian Mahyudin.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017