Jambi (ANTARA News) - Empat Menteri Lingkungan Hidup (LH) Asean yang mengikuti pertemuan lanjutan di Jambi selama dua hari (19-20 Juni 2007) membahas penanggulangan kebakaran hutan dan asap di Indonesia menyetujui draft (rancangan) yang telah "direview" dalam pertemuan tersebut. Pertemuan tersebut secara kongkret menghasilkan banyak hal yang serius setelah para steering commite (SC) melakukan berbagai pengkajian, kata Menteri Negara Lingkungan Hidup (LH) RI Rahmat Witoelar di Jambi, Rabu. Witoelar didampangi empat menteri LH Asean yakni Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Gubernur Jambi menjelaskan, yang menjadi perhatian dalam draft tersebut adalah tindak preventif dan bekerjasama menanggulangi ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan perkebunan serta asap. Khusus Singapura dan Malaysia yang selama ini mendapat "impor" asap akibat kebakaran hutan di Indonesia khususnya di Sumatera dan Kalimantan telah siap membantu seperti pembuatan master plan dan perangkat peralatan pemadam kebakaran hutan dan asap. Sedang Brunei Darussalam dan Thailand masih akan mempelajari strategi Indonesia dalam penanggulangan kebakaran hutan dan asap. Namun kedua negara itu tetap akan membantu jika terjadi kebakaran hutan dan lahan, serta asap. Singapura akan membantu penanggulangan kebakaran hutan dan asap di Jambi difokuskan di Kabupaten Muarojambi yang salah satu daerah paling rawan kebakaran hutan ketika musim kemarau panjang. Sedang Malaysia membantu penanggulangan di Rokan Hilir Riau dalam bentuk peralatan dan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat sekitar hutan. Sementara itu, Deputi II Peningkatan Konservasi SDA dan Pengendalian Kerusakan Kantor Kementerian Lingkungan Hidup RI, Masnelliyarti Hilman menambahkan, dalam kerjasama itu juga ada penekanan "action" tindakan hukum bagi pelaku yang sengaja membakar hutan dan lahan sebagai bentuk efek jera. Sejalan dengan itu, Kementerian LH juga telah membuat rancangan Keppres tentang itu yang kini sudah ditangan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg). Ke-empat Menteri LH Asean yang ikut dalam pertemuan itu yakni Rachmat Witoelar (Indonesia), Pehin Dato Hj Abdullah (Brunei Darussalam), YB Dato`s Sothnathan (Deputy menteri LH Malaysia), DR Yaacob Ibrahim (Menteri LH Singapura), dan Mrs Mingquan Wichayransaridh (Deputi Menteri LH Thailand).(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007