Nusa Dua (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kementrian Negara Olahraga dan Pemuda diharapkan bersikap proaktif dalam membela nasib para mantan atlet nasional, dengan menjauhi sikap "habis manis sepah dibuang". Komitmen kedua lembaga yang paling bertanggungjawab di bidang olahraga nasional itu dapat ditunjukkan dengan menyediakan asuransi hari tua bagi sejumlah mantan atlet nasional yang berprestasi meraih medali emas di sejumlah event berskala internasional dan regional. Pembicaraan mengenai asuransi bagi para atlet berprestasi sempat mengemuka dalam Forum Regional Komite Olimpiade Asia (OCA) yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 20-21 Juni. Salah seorang anggota peserta forum OCA itu, Dr Zsigmond Nagy, di Nusa Dua, Rabu, mengatakan pengalaman negaranya yakni Hungaria mengurus nasib para mantan atlet yang meraih medali emas. Jaminan asuransi akan diberikan komite olahraga Hungaria kepada atlet yang telah berprestasi di kancah internasional dengan menyumbangkan medali emas. "Kami tidak membiasakan diri memberi bonus kepada para atlet, karena kami lebih memilih memberi jaminan asuransi bagi masa depan atlet," katanya. Sementara itu salah seorang anggota delegasi Malaysia, S Jahendran, kepada wartawan mengatakan negaranya telah mengusahakan dana asuransi atlet (athlete trust fund). Dana itu dikumpulkan dari bonus yang diterima para atlet ketika mereka meraih medali emas. Kini jumlah dana asuransi itu mencapai jutaan dolar AS, dan siap diberikan kepada para atlet setelah mereka menjalani masa pensiun. "Tentu saja `athlete trust fund` ini diberikan kepada para atlet yang berprestasi, utamanya pernah merebut medali emas," katanya. Ketika ditanya mengenai nasib para atlet yang tidak merebut medali emas selama karirnya di cabang olahraga, ia tidak memberi jawaban yang jelas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007