Pangkalpinang (ANTARA News) - Manajemen PT Timah Tbk mengaku belum menerima laporan resmi dari perusahaan afiliasinya PT Kobatin terkait isu pengalihan 41 persen saham perusahaan itu kepada Tommy Winata melalui transaksi di Singapura. "Kita belum tahu tentang pelepasan saham itu. Komposisi saham PT Timah hanya 25 persen, sisanya 75 persen dimiliki Malaysia Smelting Company (MSC)," kata Dirut PT Timah, Wachid Usman, Kamis. Wachid menyatakan, berita mengenai pelepasan saham Kobatin kepada Tommy Winata yang dihembuskan oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Eko Maulana Ali itu, belum pasti kebenarannya dan pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari Kobatin. Besaran saham yang diisukan dilepas juga belum jelas, apakah 75 persen milik MSC atau 41 persen dari keseluruhan saham yang dikeluarkan Kobatin. Pihak MSC rencananya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham pada Juni 2007 dan PT Timah masih menunggu penjelasan resmi setidaknya hingga saat rapat pemegang saham itu. Menurut Wachid, penawaran yang dilakukan MSC di bursa saham Singapura boleh saja dilakukan, tetapi penjelasan resmi juga harus disampaikan kepada seluruh pemegang saham perusahaan yang beroperasi di Kepulauan Bangka Belitung itu. Apabila isu penjualan saham milik MSC itu benar, berarti telah terjadi perubahan komposisi kepemilikan di Kobatin dan tidak ada kepemilikan saham mayoritas di perusahaan PMA (penanaman modal asing) yang bergerak di bidang eksploitasi dan pemurnian bijih timah itu. "Berapa orang kita yang ditempatkan di Kobatin sesuai dengan porsi saham. Kalau sekarang hanya satu direksi yang merupakan perwakilan orang PT Timah," ujarnya. PT Kobatin kini tengah dirudung berbagai persoalan. Tiga direksinya yaitu Direktur Utama dan Direktur Operasi keduanya warga negara Malaysia (wakil dari MSC) kini tengah disidang, satu direksi lagi Mathias Haryadi, juga ikut disidang. Ketiga petinggi perusahaan itu sempat ditahan di Mabes Polri, dan LP Bukit Semut Sungai Liat. Ketiganya kini tengah menunggu tuntutan jaksa atas perbuatannya menjadi penadah bijih timah. Beberapa waktu lalu, dana milik Kobatin yang disimpan disebuah bank miliaran rupiah diantaranya dibobol dan diduga melibatkan orang dalam bank.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007