Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi naik 13 poin menjadi Rp13.563 per dolar AS dari Rp13.576 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan ketidakpastian terkait pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang pemangkasan pajak di Amerika Serikat memicu pelemahan dolar AS terhadap mata uang dunia, termasuk rupiah.

"Dolar AS berada di bawah tekanan, sebagian investor sudah memperkirakan dampak dari reformasi pajak, selain itu harapan bahwa reformasi akan memicu penguatan dolar AS dianggap berlebihan," katanya.

Euforia reformasi pajak menurut dia cenderung mereda sehingga pergerakan dolar AS cenderung terbatas. Selain itu pelaku pasar terlihat berhati-hati terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat.

Nilai tukar dolar AS, ia menjelaskan, juga tertahan karena para pelaku pasar mengantisipasi data sektor perumahan serta izin bangunan di Amerika Serikat untuk melihat kekuatan pasar perumahan di sisa tahun ini.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan pergerakan rupiah diperkirakan cenderung mendatar setelah dalam beberapa hari terakhir cenderung melemah terhadap dolar AS.

"Kebutuhan dolar AS yang besar menjelang akhir tahun serta minimnya sentimen positif yang beredar di pasar membuat gerak rupiah terbatas," katanya.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017