Paris (ANTARA News) - Parlemen Prancis pada Selasa waktu setempat mengesahkan undang-undang yang melarang produksi minyak dan gas mulai 2040, langkah yang sebagian besar bersifat simbolis karena negara tersebut 99 persen bergantung pada impor hidrokarbon.

Dalam pemungutan suara yang dilakukan dengan mengangkat tangan itu, hanya partai sayap kanan Republik yang menentang, sementara anggota parlemen sayap kiri abstain.

Tidak ada izin baru yang akan diberikan untuk mengekstrak bahan bakar fosil dan izin yang sudah ada tidak akan diperpanjang setelah 2040, saat semua produksi di daratan Prancis dan wilayah luar negerinya dihentikan.

Anggota parlemen sosialis Delphine Batho mengatakan pada Selasa bahwa dia berharap larangan tersebut akan "menular", menginspirasi produsen yang lebih besar untuk mengikuti jejak Prancis.

Prancis mengekstraksi sekitar 815.000 ton minyak per tahun -- jumlah yang diproduksi hanya dalam beberapa jam oleh Arab Saudi.

Namun, Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa dia ingin Prancis memimpin sebagai salah satu negara yang beralih dari bahan bakar fosil -- dan industri nuklir -- ke energi terbarukan.

Pemerintahnya juga berencana menghentikan penjualan mobil bermesin diesel dan berbahan bakar bensin pada 2040, demikian menurut siaran kantor berita AFP.(mr)



Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017