Beirut (ANTARA News) - Kerajaan konservatif Arab Saudi, yang sejak lama dikritik karena pengekangan terhadap perempuan, akan menerima perempuan duta besar pertama di Riyadh setelah Belgia menunjuk seorang perempuan menjadi utusan menurut siaran media Belgia.

Belgia akan mengirim Dominique Mineur, yang saat ini menjabat sebagai duta besar untuk Uni Emirat Arab, ke Riyadh musim panas mendatang menurut siaran-siaran berita setempat, menjadikannya sebagai perempuan duta besar pertama di kerajaan tersebut.

Di Arab Saudi, perempuan hidup di bawah pengawasan wali laki-laki dan di depan umum harus mengenakan pakaian tertutup dari tangan ke kaki.

Arab Saudi berada di peringkat 138 dari 144 negara dalam Global Gender Gap 2017, kajian Forum Ekonomi Dunia tentang peran serta perempuan dalam ekonomi, politik, kesehatan dan pendidikan.

Kerajaan Muslim sangat konservatif tersebut baru-baru ini mengumumkan rancangan reformasi, yang mencakup rencana pemberian izin bagi perempuan untuk mengemudi mobil, truk dan sepeda motor mulai tahun depan, setelah menjadi satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan berada di jalanan.

Penunjukan Mineur, selain laporan bahwa negara Eropa itu juga akan mengirim duta besar perempuan ke Teheran, belum diumumkan secara resmi oleh Kementerian Luar Negeri Belgia.

Namun, dalam sebuah pidato di Brussels pada Senin, Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders mengatakan keputusan untuk menunjuk utusan perempuan ke tempat-tempat seperti Teheran dan Riyadh "seharusnya sudah jelas".

"Itu bukti lebih lanjut tentang dukungan hak perempuan di negara tersebut, namun di atas segalanya, itu adalah kesediaan kami mengirim orang paling mumpuni untuk menempati jabatan-jabatan semakin penting di kancah dunia," demikian Reynders sebagaimana dikutip Thomsons Reuters Foundations. (Uu.KR-DVI)


Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017