... sentimen dari Fitch menjadi faktor kenaikan rupiah."
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat senilai 27 poin menjadi Rp13.552 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.579 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa lembaga pemeringkat Fitch Rating yang menaikkan peringkat Indonesia menjadi BBB (triple B) dari sebelumnya BBB- (triple B minus) menjadi faktor penopang bagi rupiah untuk terapresiasi terhadap dolar AS.

"Di tengah minimnya sentimen menjelang libur Hari Raya Natal, sentimen dari Fitch menjadi faktor kenaikan rupiah," ujarnya.

Ia mengatakan pencapaian peringkat itu menunjukan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat, selain merupakan cerminan dari keberhasilan Pemerintah RI menjaga stabilitas makroekonomi.

Ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (Fed Fund Rate), menurut dia, berikutnya yang relatif masih jauh, yakni di bulan Maret 2018 mendatang juga turut memicu pergerakan dolar AS mendatar dengan kecenderungan melemah.

"Ekspektasi kenaikan suku bunga AS itu pun masih di bawah 50 persen," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyatakan bahwa aktivitas transaksi cenderung minim di sejumlah negara yang sudah bersiap menyambut Hari Raya Natal menjadi penghambat pergerakan rupiah setelah proses voting di Kongres yang meloloskan perombakan undang-undang pajak AS.

"RUU Pajak AS akan menjadi undang-undang yang berlaku efektif pada tahun depan," katanya menambahkan.

Bank Indonesia (BI) pada Kamis (21/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.545 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.579 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017