Malang (ANTARA News) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mendatangkan mobil penyapu jalan (road sweeper) dari Jerman seharga Rp4 miliar dan mulai dioperasikan pada hari ini.

Kepala DLH Kota Malang Agoes Edy Poetranto, Jumat mengatakan keberadaan mobil penyapu jalan tersebut sebagai upaya Pemkot Malang untuk mewujudkan kota itu sebagai kota yang bersih, asri, nyaman, dan indah.

"Mobil penyapu jalan ini dilengkapi `hopper` dengan kapasitas sampah sekitar dua meter kubik. Bermacam-macam sampah, bahkan debu pun bisa dibersihkan," kata Agoes di sela peragaan cara kerja mobil penyapu jalan tersebut di halaman Balai Kota Malang, Jawa Timur.

Ia menerangkan alat tersebut mampu menyedot beragam jenis kotoran dan sampah, seperti sampah daun, kertas, botol plastik kemasan air mineral, bahkan debu. Mobil penyapu jalan tersebut mampu bekerja efektif dan efisien untuk membersihkan sampah jalanan setiap hari.

Menurut Agoes, alat tersebut mampu bekerja hingga 8 jam secara terus menerus dengan kapasitas bahan bakar maksimal 50 liter solar dex. Konsumsi bahan bakarnya, kata Agoes, untuk pemakaian normal 1 jam hanya menggunakan sekitar 5 liter solar dex.

Mobil penyapu jalan tersebut cukup efektif dalam bekerja dan jauh dari kata repot saat membersihkan sampah atau kotoran di jalanan, sebab cukup menggerakkan tombol dan tuas dalam kabin, sampah bisa dibersihkan sesuai arahan. Dan, hasilnya juga cukup bersih.

Kemampuan membersihkan jalanan mobil penyapu jalan ini juga cukup mumpuni. Dua sapu hidrolik yang berada di sayap mobil berfungsi menggiring sampah masuk mesin penyedot. Pada saat yang sama, muncul cipratan air yang berfungsi penetralisasi debu saat pembersihan.

"Kami juga tidak perlu repot-repot untuk melakukan perawatan karena sangat mudah. Untuk membersihkannya cukup hanya membersihkan mesin penyedot dan penampung sampah setelah pemakaian," ujarnya.

Selama ini, untuk membersihkan jalan-jalan protokol, Pemkot Malang mengoptimalkan tenaga pasukan kuning. Pasukan kuning inilah yang menyisir setiap jengkal sampah yang ada di sepanjang jalan protokol.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017