Pangkalpinang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Pangkalpinang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang maksimum mencapai 4,0 meter yang dapat terjadi di perairan Selat Karimata pada Rabu (27/12).

"Gelombang maksimum setinggi itu harus diwaspadai karena dapat membahayakan keselamatan," ujar prakirawan dari Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Kota Pangkalpinang, Nur Setiawan, Selasa.

Selain di Selat Karimata, BMKG juga mengimbau agar mewaspadai gelombang maksimum yang dapat mencapai 4,0 meter di Selat Gelasa.

Ketinggian gelombang signifikan di jalur penyeberangan Selat Bangka diprakirakan antara 0,5 sampai 1,0 meter, di Selat Gelasa antara 0,75 sampai 2,0 meter, di Selatan Bangka dan Utara Bangka 0,5 sampai 1,5 meter, sedangkan di Selat Karimata dapat mencapai 1,0 sampai 2,0 meter.

"Dengan asumsi ketinggian gelombang maksimum dapat mencapai dua kali ketinggian gelombang signifikan, maka ketinggian gelombang di Selat Bangka, Selat Gelasa, Selatan Bangka, Utara Bangka, dan Selat Karimata dapat mencapai 2,0 sampai 4,0 meter," ujar Nur.

Di sisi lain BMKG masih mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi angin kencang dan awan petir (awan Cumulonimbus) yang menyebabkan tinggi gelombang bertambah.

Sementara itu kecepatan angin di jalur-jalur penyeberangan Kepulauan Bangka Belitung berkisar antara 10 hingga 45 kilometer per jam yang bergerak dari Barat ke Utara.

Pada kesempatan itu BMKG juga memprakirakan ketinggian pasang air laut di sebagian pesisir pantai di Kepulauan Bangka Belitung rata-rata di bawah dua meter dan relatif aman.

Ketinggian pasang air laut maksimum di pesisir pantai Membalong Kabupaten Belitung sekitar 2,02 meter, di Sungailiat Kabupaten Bangka sekitar 1,89 meter, dan di Toboali Kabupaten Bangka Selatan sekitar 1,57 meter.

Kemudian di pesisir pantai Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur sekitar 1,47 meter, di Tanjungpandan Kabupaten Belitung 1,07 meter, di Belinyu Kabupaten Bangka 1,04 meter, dan di Mentok Kabupaten Bangka Barat sekitar 0,67 meter.

"Namun kami tetap mengimbau warga ataupun wisatawan agar mewaspadai pasang air laut dengan tidak beraktivitas di pesisir pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas," ujar Nur Setiawan.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017