Beijing (ANTARA News) - Beijing telah memasuki musim flu. Aktivitas virus flu, terutama Influenza A atau H3N2 dan Influenza A atau H1N1, masih meningkat.


Demikian disampaikan Pang Xinghuo, wakil direktur pusat kota untuk pengendalian dan pencegahan penyakit, seperti diberitakan Kantor Berita Xinhua.


Selama sepekan terakhir, lembaga kesehatan menengah dan besar di Beijing melaporkan persentase kasus flu yang lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. 


Namun, tidak ada variasi virus yang terdeteksi, kata Pang dalam sebuah konferensi pers.

Lembaga kesehatan tersebut menasihati orang tua dan anak di bawah umur untuk berhati-hati.

Menurut China Daily, mereka yang terkena dampak kebanyakan adalah siswa di sekolah dasar dan taman kanak-kanak.

Kunjungan rawat jalan setiap hari ke bagian pediatri Rumah Sakit Anak Beijing dilaporkan telah mencapai lebih dari 10.000, yang menjadi rekor, sementara jumlah anak-anak dengan infeksi saluran pernafasan dan demam tinggi telah meningkat sekitar 20 persen.

Virus flu musiman dapat menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, malaise dan batuk. Pneumonia, syok atau bahkan kematian bisa terjadi jika virus tidak diobati dengan benar.

Gu Li, seorang dokter di departemen penyakit menular Rumah Sakit Chaoyang Beijing, mengatakan bahwa musim flu biasanya berlangsung tiga bulan di musim dingin. Sebagian besar pasien mendapat infeksi ringan dan akan pulih setelah perawatan.

Namun, lanjutnya, manula, wanita hamil dan anak di bawah usia 5 tahun memiliki risiko tinggi.

Lima sampai 10 persen orang dewasa dan 20 sampai 30 persen anak-anak di seluruh dunia terinfeksi flu setiap tahun, dan menewaskan sekitar 290.000 orang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.


Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017