Damaskus, Suriah (ANTARA News) - Ratusan gerilyawan dan keluarga mereka mulai meninggalkan benteng terakhir mereka di pinggir barat-daya Damaskus pada Jumat (29/12) ke daerah yang dikuasai gerilyawan di Suriah Utara dan Selatan, kata beberapa sumber setempat.

Beberapa bus ditempatkan di Kota Kecil Sassaa untuk mengangkut gerilyawan dan keluarga mereka dari Kota Kecil Beit Jin, Tal Marwan dan Mughor Al-Mir menuju Prodinsi Idlib di bagian barat-laut Suriah dan Provinsi Daraa di bagian selatan, kata beberapa sumber yang tak ingin disebutkan jatidiri mereka kepada Xinhua di lokasi.

Ketiga kota kecil tersebut adalah kubu terakhir gerilyawan, yang kebanyakan berafiliasi kepada Front An-Nusra --yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida-- di pinggir barat Damaskus, Ghouta Barat.

Sementara itu, beberapa ambulans milik Bulan Sabit Merah Arab Suriah, lapor Xinhua, disiapkan untuk membawa orang yang menderita gangguan kesehatan.

Empat bus bertolak pada Jumat siang menuju Idlib, sementara sisanya masih bersiap setelah penundaan akibat masalah logistik.

Ketika pengungsian berakhir, sekitar Jumat larut malam atau Sabtu dini hari waktu setempat, seluruh pinggir barat Ibu Kota Suriah, Damaskus, bersih dari gerilyawan, sebab militer Suriah sudah merebut semua kota kecil di pinggir barat Damaskus.

Militer Suriah menghentikan operasi militernya di daerah tersebut, setelah gerilyawan setuju untuk menyerahkan diri sebagai imbalan bagi pemindahan mereka ke luar Ghouta Barat sebab posisi mereka telah dikepung oleh militer Suriah.

Ketiga kota kecil itu memiliki kepentingan strategis karena kedekatannya dengan perbatasan Lebanon dan berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel. Melalui ketiga kota tersebut, gerilyawan mendapatkan dukungan.

Kota kecil tersebut juga menimbulkan ancaman bagi ibu kota Suriah, sebab gerilyawan di sana melancarkan beberapa serangan guna mengalihkan perhatian militer Suriah dari bagian lain negeri itu.

Protes pertama anti-pemerintah meletus di Ghouta Barat pada April 2011. Pada awal 2012, daerah tersebut memasuki tahap pertempuran yang sesungguhnya.

(Uu.C003)

Pewarta: Chaidar A
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017