Bandung (ANTARA News) - Calon gubernur Jawa Barat yang diusung PDI Perjuangan Tubagus Hasanudin enggan mengungkapkan strategi yang akan dijalankan oleh dirinya di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.

"Saya sebagai prajurit TNI, tidak mau berbicara soal strategi. Strategi itu berubah-ubah, tergantung dari lawan, jadi strategi saya pasti kejutan-kejutan," kata Tb Hasanudin di Kota Bandung, Senin.

Ditemui usai bersilaturahmi dengan jajaran pengurus ormas Paguyuban Pasundan, ia mengatakan pada malam ini pihaknya akan menggelar rapat mengenai penentuan waktu daftar ke KPU Jawa Barat.

"Malam ini kita akan rapat mengenai kapan akan daftar, tapi kami akan didahului dulu semacam deklarasi interen mengundang seluruh kader kemudian besok hari Rabu rencananya," kata dia.

Ia mengaku tidak ada persiapan khusus saat hendak mendaftarkan diri ke KPU Jawa Barat bersama Anton Charlian.

"Biasa-biasa saja, tidak ada yang khusus, ya kalau bisa jalan maka akan jalan, kalau ada mobil ya naik mobil. Tidak ada yang direka-reka," kata dia.

Menurut dia hingga saat ini dirinya belum memutuskan tentang visi misi terkait Pilgub Jawa Barat namun ada hal dasar yang akan dipegangkan dalam menyusun visi misi.

"Visi misi itu belum dibuat, saya selalu tertanam ketika saya di pesantren itu adalah yang namanya Sunan Gunung Djati selalu berpesan titip tajuk lan fakir miskin," kata dia.

"Tajuk itu lambang bahwa harus ditata masalah keimanan masing-masing dalam kehidupan pluralisme dan kedua fakir miskin yakni peduli kepada fakir miskin," lanjut Tb Hasanudin.

Jika pasangan lain sudah memiliki jargon dan sebutan khusus seperti Dua DM (Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi) M Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu), TB Hasundin mengaku belum terpikir mengenai hal tersebut.

"Nanti lah itu mah, belum terpikir," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018