Cianjur (ANTARA News) - Seribuan pedagang daging ayam yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDDAS) Cianjur, Jawa Barat, akan mogok berjualan dalam tiga hari kedepan.

Ketua APDDAS Cianjur, Yayuk Sri Rayahu, di Cianjur, Jumat, mengatakan aksi mogok itu sebagai protes atas tingginya harga daging ayam yang terus meroket dalam satu bulan terakhir.

Pihaknya juga sudah mengeluarkan surat edaran hasil muyawarah pengurus, bandar dan pedagang ayam 8 Januari, tentang kenaikan harga ayam yang tidak wajar setelah Natal dan tahun baru.

"Semua pihak yang terkait, diimbau agar melaksanakan isi surat edaran tersebur, hingga permintaan penurunan harga dikabulkan atau terealiasi. Bagi yang tidak mengikuti edaran, akan mendapatkan sanksi, berupa denda sebesar Rp10 juta untuk pemotong dan Rp1 juta untuk pengecer," katanya.

Dia menjelaskan, kenaikan harga kali ini, merupakan paling tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga pedagang merugi karena sepinya pembeli. Bahkan batas waktu kenaikan sudah lebih dari satu pekan dari kesepakatan.

"Hasil kesepakatan sudah lebih dari 10 hari, harga tidak turun malah terus naik. Kesepakatan tersebut dilakukan di ruang kerja Wakil Bupati Cianjur. Sehingga pihaknya memilih mogok berjualan agar harga dapat kembali normal," katanya.

Saat ini, tutur dia, harga daging ayam dijual Rp36 ribu sampai Rp38 ribu per kilogram. Sedangkan harga normal Rp30 ribu per kilogram. Pedagang tidak bisa menurunkan harga di bawah dari yang sekarang karena untuk harga dari rumah potong sudah Rp29 ribu.

"Penjual hanya bisa mengambil keuntungan sedikit, sedangkan pembeli terus berkurang karena harga yang terlalu tinggi. Tidak sedikit penjual yang menambah modal karena belanja hari ini, berbeda dengan belanja ke esokan hari," katanya.

Pihaknya berharap pemerintah segera bergerak untuk menekan harga daging ayam di pasaran agar kembali normal.

Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, pihaknya bersama tim segera turun ke lapangan dan berupaya menekan harga daging ayam yang terus meroket.

"Kami akan segera melakukan rapat kordinasi dan mencari akar dari kenaikan harga tersebut. Kami akan turun ke lapangan agar harga dapat kembali normal," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018