Mataram (ANTARA News) - Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri menyebutkan stok beras untuk daerah ini aman hingga musim panen tiba.

"Karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir harga beras akan naik, apalagi tidak mendapat beras," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Menurutnya, dari hasil evaluasi ketersediaan stok sembako dengan jajaran Pemerintah Provinsi NTB serta pihak-pihak terkait lainnya, menyebutkan stok beras aman sampai empat bulan bahkan enam bulan ke depan.

Hal itu sekaligus menepis isu yang menyebutkan stok beras menipis sehingga harga beras naik dan hal itu berdampak pada panik "buying" serta indikasi adanya penimbunan beras.

"Padahal selain stok aman, harga beras juga stabil yakni berkisar Rp9.000 per kilogram hingga Rp11 ribu per kilogram, tergantung dari jenis berasnya," ujarnya.

Dimana harga beras kualitas medium II Rp9.000 per kilogram, medium I Rp9.500 per kilogram, kemudian kualitas super II Rp10.400 per kilogram sedangkan kualitas super I Rp11.150 per kilogram.

Karenanya, untuk meyakinkan masyarakat terhadap ketersediaan stok beras dan harga beras yang stabil, pemerintah provinsi telah melaksanakan operasi pasar beras cadangan pemerintah yang dilaksanakan pada beberapa tempat di 10 kabupaten/kota se-NTB.

Kegiatan operasi pasar beras cadangan pemerintah merupakan lanjutan dari program tahun 2017, yang dimaksudkan untuk menstabilkan harga sekaligus menghilangkan kekhawatiran masyarakat terhadap kekurangan untuk pemenuhan kebutuhan pokok.

Khusus di Kota Mataram, katanya, operasi beras cadangan pemerintah dilaksanakan di Pasar Mandalika, Kebon Roek dan Pasar Sindu. Untuk di Mataram, juga ada rumah pangan kita (RPK) yang merupakan mitra Bulog dalam menjual sembako murah.

"Masyarakat harus menjadi konsumen cerdas dengan membeli sembako sesuai dengan kebutuhan," katanya.

Menyinggung tentang harga komoditas pertanian, mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol ini menyebutkan, sejauh ini harga dan stok hasil pertanian masih stabil dan aman terkendali.

"Sejauh ini cuaca ekstrem belum mempengaruhi terhadap distribusi berbagai keputuhan pokok ke Mataram," katanya menambahkan.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018