Washington (ANTARA News) - Debu gurun yang tertiup angin hingga ke puncak Rocky Mountain telah memangkas lapisan salju selama satu bulan atau lebih, dan kondisi yang sama barangkali sedang terjadi di Pegunungan Alpen dan Himalaya, kata beberapa peneliti Senin. Dalam suatu fenomena yang tampaknya memicu pemanasan global, lapisan salju putih digantikan oleh timbunan debu yang berwarna lebih gelap dan menyerap sinar matahari, sehingga menambah panas lapisan atmosfir yang lebih rendah, kata Tom Painter, ilmuwan di National Snow and Ice Data Center di Colorado. Painter, yang berbicara melalui telefon dari Mont Blanc di Swiss, menggambarkan warna oranye yang telah ia lihat pada salju di Dome de Miage, yang berdekatan dan, menurut dia, berasal dari debu yang tertiup angin dari Sahara di Afrika. Painter mengatakan ia telah mengamati salju yang berlapis debu di Pegunungan Tien Shan di China, dan kondisi serupa tampaknya telah terjadi di beberapa bagian Himalaya. "Saya tidak mengetahui apakah ada gugusan gunung yang tak mengalami penimbunan debu," kata Painter kepada Reuters. Debu dalam jumlah kecil dapat membantu membentuk kepingan salju, tapi debu yang memotong hamparan salju di Rocky Mountain selama 20 sampai 35 hari setahun terjadi dalam bentuk lapisan yang berputar, yang ditsebabkan oleh angin badai di gurun atau daerah yang dilanda kemarau, kata Painter dan rekannya yang menjadi penulis bersama dalam Geophysical Research Letters. Kenyataan bahwa timbunan debu dapat membuat salju gunung meleleh dengan mengurangi kemampuan untuk memantulkan sinar matahari telah lama dipercaca; yang baru, kata Painter, ialah tingkat debu tersebut mempengaruhi lapisan salju. Satu bulan salju berkurang "adalah suatu perubahan yang sangat besar", katanya. Sistem salju gunung-debu gurun menghangatkan atmosfir yang lebih rendah dalam apa yang disebut para ilmuwan cuaca sebagai putaran arus-balik positif, Painter menjelaskan, "Semakin panas keadaannya, semakin kurang lapisan salju yang ada ... dan itu menyediakan permukaan yang lebih gelap yang dapat menyerap lebih banyak radiasi sinar matahari dan bahkan menambah hangat apa saja." Penyebab bagi berkurangnya lapisan salju di San Juan Mountains di Colorado ialah debu yang dibawa dari Colorado Plateau, yang berjarak sekitar 320 kilometer, tempat Colorado, Utah, Arizona dan New Mexico bersatu dalam suatu daerah yang dikenal sebagai Empat Sudut, kata para peneliti tersebut. Alasan yang menggaris-bawahi peningkatan debu ialah perubahan dalam pemanfaatan tanah mulai pertengahan Abad XIX, kata Painter. "Sebanyak 75 persen Bagian Barat Amerika Serikat telah dipengaruhi oleh penggembalaan, oleh pertanian, oleh pertambangan," katanya. "Secara umum, semua tanah ini sangat stabil sebelum dilakukannya penggembalaan dan pertanian," kata Painter. Tanpa rumput alamiah untuk menstabilkan tanah, kian banyak tanah berubah jadi gersang dan makin banyak debu yang tertiup ke pegunungan. Kebanyakan model cuaca meramalkan pemanasan dan kekeringan yang lebih luas di gurun di Bagian Baratdaya AS, sehingga kelembaban tanah meningkat, kondisi yang berarti berkurangnya sayuran untuk menstabilkan tanah dan barangkali buangan debu yang lebih banyak, kata Painter. Itu, pada gilirannya, dapat berarti pencairan salju yang lebih besar, lebih dini, sehingga mempengaruhi seluruh lingkaran, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007