Jakarta (ANTARA News) - PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya dan Tangerang) akan memberi santunan kepada empat korban ledakan Gardu Induk (GI) Setiabudi, Jakarta Selatan, yang terjadi pada Minggu (24/6). Manajer Distribusi PLN Disjaya dan Tangerang, Moch Sulastyo, di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab pada para korban, baik luka maupun meninggal dunia akibat kejadian itu. "Namun, kami mohon maaf tidak bisa memberikan besarannya," katanya. Ledakan hebat disertai terbakarnya GI Setiabudi telah menyebabkan seorang meninggal dunia dan tiga lainnya menderita luka-luka bakar. Asrori, warga Batang, Jateng yang mengalami luka bakar serius hingga 99 persen dan sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, akhirnya meninggal dunia pada Senin (25/6). Dua korban luka bakar lainnya, yakni Darono dan Lambang, kini masih dirawat intensif di RSCM, serta Romli yang menjalani rawat jalan. Selain perawatan, PLN juga menanggung biaya pemulangan jenazah Asrori hingga dimakamkan di Batang. "Kami juga mengantar bersama keluarga yang berangkat ke Batang," kata Sulastyo. Mengenai proses pemulihan gardu, ia mengemukakan perbaikan memerlukan waktu, karena harus mengganti 17 sel yang terbakar dan membersihkan satu per satu 33 sel lainnya. PLN yang mengerahkan 200 petugas tengah mengupayakan agar proses pemulihan selesai Rabu (27/6). Menurut Sulastyo, pihaknya juga menyediakan genset sementara dan mobil tanki air guna memasok kebutuhan air bersih warga yang terkena pemadaman. Aparat kepolisian yang dibantu teknisi PLN juga tengah mencari penyebab ledakan tersebut. Dugaan sementara, kejadian ini akibat arus hubungan singkat. "Tapi, kenapa sampai terjadi hubungan singkat, itu yang kita masih cari," katanya, seraya menambahkan bahwa GI yang telah berumur 25 tahun tersebut dipastikan masih layak pakai. "Terakhir kami lakukan pemeliharaan pada 16 April," katanya, seraya menambahkan pihaknya menampik kemungkinan adanya sabotase dalam kejadian itu. "Apanya yang disabotase," katanya. Akibat kejadian tersebut, PLN menderita kerugian Rp11 miliar dan kehilangan potensi pendapatan listrik akibat pemadaman selama 50 jam sekitar Rp2,1 miliar. Wilayah pemadaman yang meliputi kawasan Kuningan, Menteng, Sudirman, dan Tebet mencakup 38 gardu distribusi dengan pelanggan mencapai 8.000 sambungan. Sesuai aturan, PLN akan memberikan diskon 10 persen bagi pelanggan yang mengalami pemadaman lebih dari 3x24 jam. (*)

Copyright © ANTARA 2007