Yerusalem (ANTARA News) - Israel menyatakan telah menggunakan perpaduan serangan udara dan berbagai sarana lain untuk menghancurkan terowongan yang membentang dari Jalur Gaza ke Israel dan berlanjut hingga ke Mesir.

Juru bicara militer Israel Jonathan Conricus pada Minggu (14/1) mengatakan terowongan itu milik gerakan Hamas Palestina, yang mengendalikan Jalur Gaza, dan diniatkan untuk melancarkan serangan bukannya untuk penyelundupan.

Terowongan tersebut bermula dari timur kota Rafah di Jalur Gaza menyebrang ke Israel sekitar 180 meter, kemudian berlanjut ke Mesir dengan panjang tidak tertentu dan tidak ada titik keluar yang dideteksi, katanya, menambahkan bahwa panjang total terowongan itu sekitar satu setengah meter.

Terowongan-terowongan semacam itu pernah digunakan untuk melancarkan serangan pada masa lalu.

Conricus mengatakan bahwa dia tidak tahu apakah ada korban dari operasi penghancuran terowongan yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

Terowongan itu berada di bawah pos pengiriman barang utama antara Israel dan daerah blokade Jalur Gaza -- yang dikenal sebagai Kerem Shalom -- serta pipa gas dan minyak menurut Conricus.

Pos lintas batas tersebut ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Menurut Conricus, serangan udara Israel pada Sabtu malam bersama dengan berbagai sarana lain yang tidak dijelaskan digunakan untuk menghancurkan terowongan itu. Serangan udara terjadi di dalam Jalur Gaza, sementara sarana lainnya digunakan di wilayah Israel.

Conricus mengungkapkan Israel berkoordinasi dengan Mesir dalam operasi tersebut.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan: "Menghancurkan jaringan terowongan serangan merupakan komponen penting dalam kebijakan kami untuk secara sistematis merusak kemampuan strategis Hamas."

"Pesan ke jajaran kepemimpinan dan penduduk Gaza jelas -- berinvestasilah dalam kehidupan, bukan terowongan bawah tanah," kata Lieberman dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

Hamas tidak berkomentar mengenai operasi Israel tersebut.

Israel menyatakan sedang mengembangkan metode baru untuk mengidentifikasi dan menghancurkan terowongan-terowongan semacam itu namun tidak menjelaskan rinciannya.

Mereka juga membangun tembok di bawah tanah di area sekitar Jalu Gaza untuk menghentikan terowongan-terowongan semacam itu.

Terowongan yang dihancurkan kali ini merupakan yang ketiga dihancurkan oleh Israel sejak akhir Oktober 2017 menurut AFP, sementara beberapa media Israel menyebutnya yang keempat.

Penghancuran kali ini terjadi pada masa sensitif, saat ketegangan antara Palestina dan Israel meningkat menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang memicu kecaman internasional dan aksi protes di Palestina dan negara-negara mayoritas Muslim. (mr)


Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018