Tangerang Selatan (ANTARA News) - Industri teknologi perekat asal Jerman Henkel Indonesia membangun Pusat Inovasi Asia Tenggara di Bintaro, Tangerang Selatan. Perusahaan ini mendatangkan para ahli dan teknologi terkini dari berbagai negara, di antaranya Jerman, Jepang dan China.

"Secara global, untuk divisi adhesive technology, Henkel telah berinvestasi sekitar 287 juta Euro atau Rp600 miliar dalam kegiatan penelitian dan pengembangan pada tahun 2016," kata Presiden Direktur Henkel Indonesia Lucky Lee di Tangerang Selatan, Kamis.

Pusat inovasi yang dibangun di Bintaro merupakan zona pengalaman interaktif bagi pelanggan untuk menguji dan melakukan simulasi, yang dilengkapi dengan enam laboratorium aplikasi.

Di dalamnya, terdapat akademi pelatihan bagi pelanggan dan mitra untuk mempelajari keahlian teknis secara mendalam dan mendapatkan pelatihan langsung mengenai berbagai topik, seperti aplikasi dan teknik analitikal, penyelesaian masalah teknis, serta praktik terbaik dalam keselamatan kerja.

Dengan konsep ruangan yang modern dan terbuka, pusat inovasi ini mendorong kerja sama berinovasi untuk menginspirasi ide-ide baru.

Para pelanggan akan memiliki akses ke-71 alat dan mesin-mesin terbaru untuk melakukan uji coba dan evaluasi sample, serta pengalaman pengaplikasian perekat melalui pelatihan.

"Industri yang menjadi target kami antara lain industri otomotif, barang-barang konsumsi, produk mebel, makanan dan minuman, pengemasan, sepatu dan industri lain secara umum," ujar Lucky.

Pusat inovasi tersebut juga diperkuat oleh 80 ahli teknis dan ahli pengembangan produk di tingkat regional, yang 40 orang di antaranya berada di Indonesia.

Pusat inovasi ini nantinya akan mendukung analisis inovasi produk Henkel yang ada di Indonesia pabrik di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Direktur Jenderal Industri Kimia Tekstil Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengapresiasi pembangunan pusat inovasi tersebut.

"Kami mengapresiasi innovation center yang dibangun Henkel. Terlebih, perusahaan ini berasal dari Jerman yang memang kaya teknologi," kata Sigit.

Sigit, yang mewakili Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tersebut menyampaikan bahwa pusat inovasi ini dapat membangun ekosistem inovasi yang sedang gencar dikembangkan di Indonesia.

Sigit menyampaikan, inovasi merupakan salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan lepas dari jebakan kelas menengah.

Sigit berharap, pusat inovasi tersebut mampu menghasilkan produk-produk inovasi bagi perususahaan sekaligus meningkatkan pertumbuhan industri dan berkontribusi nyat bagi perekonomian nasional.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018