London (ANTARA News) - KBRI Praha bekerja sama dengan Institute of International Relations (IIR) mengelar seminar yang bertema "Islam and Demokratisasi di Indonesia", dalam upaya membentuk proyek bersama "Many Colours of Asia" oleh 13 dutabesar negara Asia di Republik Ceko. Dalam wawancara dengan wartawan Antara, Zenita Gibon, di London, Selasa malam (Rabu pagi WIB), Jubir KBRI Praha, Gustaav Richard Fernandus, menjelaskan seminar yang berlangsung pekan lalu di Praha (Ibukota Ceko) tersebut menampilkan Dr. M. Syafii Anwar, Direktur Eksekutif International Center for Islam and Pluralism (ICIP) dan Prof. Dr. Martin Van Bruinessen, dari Utrecht University, Netherlands Diikuti oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari pejabat Kemlu Ceko, dutabesar negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan negara-negara Asia di Republik Ceko serta kaum akademisi dan lembaga swadaya masyarakat yang ada di Praha, seminar digelar dalam rangka proyek bersama "many colours of Asia" dari 13 duta besar negara Asia di Republik Ceko. Dubes RI untuk Ceko, Salim Said, menyatakan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia sedang menuju ke arah demokrasi. "Sangat penting apabila Islam di Indonesia dapat berjalan bersama-sama dengan demokrasi," ujarnya. Bertindak sebagai moderator Miroslav Nozina, peneliti dari Institute of International Relations, Dr. M. Syafii Anwar yang membahas "Islam and Democracy in Post-Soeharto Indonesia" itu menjelaskan pendekatan secara hukum formal dan substantif antara hubungan negara dan konsep-konsep hukum Islam serta sejarah bertumbuhnya organisasi dan partai politik Islam. Dr M Syafii Anwar memaparkan tentang perkembangan dan dinamika aliran-aliran atau kelompok-kelompok Islam di Indonesia, seperti Radical Conservative Islam (RCI) dan Progressive Liberal Islam (PLI) dengan berbagai media dan agendanya. Dikatakannya dinamika tersebut merupakan hal yang wajar, asalkan negara dapat secara tegas melakukan penegakan hukum. Masa depan Islam dan demokrasi di Indonesia akan berjalan baik apabila ekonomi dapat pulih dan terdapat kemimpinan yang baik, ujarnya. Sementara itu, Prof. Martin Van Bruinessen membahas peranan organisasi massa atau masyarakat Islam dalam perkembangan politik di Indonesia sampai kepada perubahan atau transformasi menjadi berbagai partai politik baik yang menamakan dirinya partai Islam maupun berbasiskan massa Islam. Dikatakannya, partai-partai tersebutlah yang mewarnai perjalanan demokrasi Indonesia sekarang ini. Disebutkan juga bahwa interaksi antara partai-partai ini dengan berbagai pihak, khususnya pemerintah, berjalan dengan baik. Kedua pembicara menggarisbawahi bahwa Indonesia bukanlah negara Islam dan Indonesia mempunyai Pancasila sebagai falsafah bangsa yang menuntun kehidupan bangsa dan negara. Sedangkan Dr Zdenek Zboril, ahli politik dengan spesialisasi Indonesia dari Cheko, membahas islam dan Demoktasi di Indonesia dilihat dari perspektif sejarah bangsa Indonesia yang telah beberapa kali berusaha melakukan demokrasi sampai dengan sekarang. (*)

Copyright © ANTARA 2007