Perancis (ANTARA News) - Perancis akan mempekerjakan 95 staf kepabeanan tambahan tahun ini untuk mengatasi konsekuensi Brexit di perbatasannya, demikian disampaikan beberapa pejabat setempat.

Hal itu dinilai sebagai pertanda bahwa negara-negara Eropa tengah mengambil langkah konkret untuk menghadapi kemungkinan kembalinya pemeriksaan pabean atas perdagangan Inggris.

Pihak Bea Cukai Perancis telah mengiklankan posisi baru di situs mereka.

Batas waktu untuk melamar beberapa lowongan, seperti 35 petugas penyelesaian dan pengurusan berbagai dokumen administrasi di bandara Charles de Gaulle di luar Paris adalah tanggal 23 Februari.

Hal tersebut menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan staf baru menjelang keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada Maret 2019.

Lowongan lain dibutuhkan untuk ditempatkan di dekat Calais di utara Perancis, dekat bagian timur Metz timur dan di Normandia.

Rodolphe Gintz, Kepala Pabean Prancis, mengatakan bahwa para pegawai akan direkrut di bawah proses jalur cepat khusus.

Saat ini Inggris tidak memiliki batas bea cukai dengan Uni Eropa, yang merupakan wilayah perdagangan bebas dari 28 negara bagian, satu hal yang kemungkinan akan diimpikan kembali ketika Britania meninggalkan blok tersebut.

Jika London dan Brussels gagal mencapai kesepakatan perdagangan, masing-masing pihak akan mulai memberlakukan bea masuk atas barang-barang lainnya.

Inggris mengatakan bahwa pihaknya mencari perdagangan bebas dengan Uni Eropa setelah Brexit dan telah menggarisbawahi rezim bea cukai potensial, namun perundingan rinci mengenai hal ini harus dimulai. Demikian diberitakan Reuters.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018