Bogota (ANTARA News) - Kelompok bersenjata membunuh tujuh orang pada Minggu di bar di Provinsi Antioquia, Kolombia, tempat pemberontak Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan gerombolan narkotika Marga Teluk terlibat perselisihan mengenai wilayah, kata polisi.

ELN dan Marga Teluk, yang dibentuk mantan paramiliter sayap kanan, memerangi pembuatan obat, yang sebelumnya dikendalikan pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), yang melakukan demobilisasi pada tahun lalu setelah kesepakatan perdamaian.

"Lima orang bersenjata masuk dan menembak pelanggan dan menyebabkan kematian tujuh orang," kata Carlos Mauricio Sierra, komandan polisi provinsi tersebut, kepada wartawan pada Senin. Peristiwa tersebut terjadi di daerah pegunungan Yarumal.

Di dekat kota Caceres, ratusan orang mengungsi dari rumah mereka pada akhir pekan lalu akibat peperangan di antara kelompok bersenjata, kata pemerintah provinsi Antioquia di lamannya.

Kelompok pembangkang ELN dan FARC yang menolak melakukan demobilisasi dan kelompok kejahatan juga terlibat dalam penambangan emas ilegal, pemerasan dan kejahatan lainnya. Pemerintah telah mengirim ribuan tentara tambahan ke daerah-daerah bermasalah untuk meningkatkan keamanan.

ELN mengadakan perundingan damai dengan pemerintah Kolombia di Quito, namun pembicaraan baru-baru ini terganggu saat kelompok tersebut meningkatkan serangannya setelah berakhirnya gencatan senjata.

Klan Teluk telah berulang kali menyatakan keinginan untuk mencapai kesepakatan menyerah dengan pemerintah Kolombia, yang mengatakan bahwa pihaknya tidak akan bernegosiasi dengan kelompok kriminal.

Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan pemerintah melakukan perundingan perdamaian secara resmi hampir setahun, namun gerilyawan melancarkan serangan baru pada bulan ini, menewaskan anggota pasukan keamanan, mengebom jaringan pipa minyak utama dan menculik kontraktor minyak setelah kesepakatan gencatan senjata 101 hari usai.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres meminta kedua belah pihak untuk kembali ke perundingan dalam sebuah kunjungan ke Kolombia bulan ini.

ELN dianggap garis keras dalam ideologinya dan tidak dikenal berkompromi selama usaha perdamaian masa lalu.

Terinspirasi oleh revolusi Kuba dan keyakinan Theologi Pembebasan para imam Katolik yang mendirikannya pada tahun 1964, ELN yang beranggota 2.000 telah berupaya untuk mengakhiri perang sebelumnya, mengadakan perundingan di Kuba dan Venezuela antara tahun 2002 dan 2007.

ELN dan pemerintah Kolombia telah melakukan pembicaraan perdamaian di Quito selama 10 bulan, setelah tahap pengembangan perundingan, dalam upaya mengakhiri perang lebih dari 53 tahun.

Gencatan senjata pertama dengan kelompok itu dimulai pada Oktober dan berakhir pada 9 Januari, diawasi oleh Dewan Gereja Katolik dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kolombia, sebelumnya juga telah membentuk satuan militer untuk memerangi kelompok bersenjata, yang mulai merebut wilayah yang pernah dikuasai pemberontak Marksis FARC di daerah strategis perdagangan obat bius di bagian selatan negara itu.

Gugus tugas Hercules itu, satuan militer terbesar dalam dua dasawarsa ini, akan memiliki 9.000 tentara dengan tugas merebut kembali wilayah luas berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Ekuador, demikian Reuters melaporkan.

(Uu.SYS/G003/B002)

Pewarta: antara
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018