Serang (ANTARA News) - Sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa ataupun luka-luka yang diakibatkan gempat 6,4 pada Skala Richter yang berpusat di Kabupaten Lebak, Banten, pada Selasa, kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Banten Sumawijaya.

Meski demikian, puluhan rumah dilaporkan rusak akibat gempa di wilayah Banten Selatan tepatnya di Kabupaten Lebak itu.

Selain rumah dan bangunan sekolah yang rusak, sejumlah ruas jalan juga mengalami retak yang cukup parah.

Sumawijaya mengatakan, kerusakan rumah terjadi di Kecamatan Binuangeun Lebak; sekolah CMBBS rusak, di Kabupaten Pandeglang; jalan raya Wanasalam retak berat, 32 rumah rusak ringan dan berat di Kecamatan Panggarangan Lebak; enam rumah di Cilograng, satu di Lebak Gedong dan dua rumah di Cilograng Kabupaten Lebak.

"Itu laporan sementara yang kami terima. Kami masih menginventarisir," kata Sumawijaya.

Pihak BPBD Banten langsung menurunkan para relawan dan sejumlah bantuan bagi warga korban gempa di Lebak dan Pandeglang.

Menurutnya, hari ini Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan sejumlah pejabat terkait akan meninjau lokasi kerusakan gempa tersebut.

"Pertama akan ditinjau sekolah CMBBS di Pandeglang, kemudian ke Wanasalam di Lebak," katanya.

Terkait bantuan, BPBD provinsi dan kabupaten menurut Sumawijaya sudah menyalurkan bantuan logistik seperti pakaian, makanan, dan tenda.

"Informasi selanjutnya akan kami kabarkan setelah meninjau ke lapangan," katanya.

Gempa 6,4 SR yang terjadi sekitar pukul 13.36 WIB dirasakan getarannya juga oleh warga Kota Serang. Warga berhamburan keluar dari dalam gedung, perkantoran dan rumah-rumah karena besarannya getaran gempa yang dirasakan.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, Pemprov Banten segera menurunkan bantuan bagi warga korban gempa di wilayah Lebak dan Pandeglang.

"Sekarang kami akan meninjau langsung ke lapangan," kata Andika usai rapat paripurna DPRD Banten.

Menurut laporan, gempa juga dirasakan warga Jakarta, Sukabumi, Cianjur, Bogor, dan Bandung.

Pewarta: Mulyana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018