Banda Aceh (ANTARA News) - Kalangan ulama di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menyesalkan dan mengutuk keras pihak-pihak yang mengedarkan Video Compact Disk (VCD) berisi penyiaran agama non muslim sebagai upaya pendangkalan aqidah umat Islam di daerah itu. "Kasus peredaran VCD yang memuat ceramah dan nyanyian rohani dari ajaran Nasrani itu bukan lagi isu tapi kenyataan yang meresahkan masyarakat Aceh," kata Sekjen Himpunan ulama dayah (pondok pesantren) se Aceh, Tgk Faisal Aly di Banda Aceh, Rabu. Hal itu disampaikan menanggapi temuan kepingan VCD yang berisi lagu-lagu rohani dan perjuangan di kalangan masyarakat di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi NAD. VCD itu sebagai hadiah dari pembelian makanan ringan yang digemari anak-anak di daerah tersebut. Ia menegaskan, upaya penyiaran agama lain terhadap penduduk muslim di Aceh itu tidak bisa dibiarkan dan harus ada tindakan hukum aparat kepolisian dan kejaksaan karena perbuatan tersebut sebagai salah satu bentuk kriminal. "Jangan sampai kasus tersebut dapat memancing ketidaknyamanan suasana Aceh yang kondusif pasca konflik dan tsunami," kata dia. Faisal Aly yang juga Ketua Umum Rabithah Thaliban Aceh menjelaskan upaya lain untuk membuktikan bahwa tidak adanya aktor dibalik upaya pendangkalan aqidah umat Islam di daerah ini maka perlu partisipasi umat Nasrani guna bersama-sama mengatasi peredaran VCD tersebut. "Kalau umat Nasrani menyatakan mereka tidak melakukan itu, maka mari bersama-sama turun ke lapangan melakukan penyelidikan siapa yang harusnya bertanggung jawab atas peredaran VDC tersebut," tegas dia. Dipihak lain, ia menilai aparat kepolisian dan kejaksaan serta pemerintah kurang menyikapi persoalan upaya pendangkalan aqidah umat Islam di Aceh. "Kalau Polri dan instansi lain tidak sanggup mengatasinya maka kami akan menyurati Kapolri (Jenderal Sutanto, red) serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, karena persoalan itu terus dan tidak henti-hentinya dilakukan dan sangat meresahkan masyarakat muslim di daerah ini," kata Faisal Aly.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007