Jakarta (ANTARA News)- Industri syariah nasional saat ini berkembang pesat sehingga mendorong ketertarikan pelaku bisnis asing untuk terjun ke usaha syariah juga mengingat peluang pasarnya masih cukup besar yang didukung dengan besarnya jumlah penduduk. "Dengan masuknya pemain asing di usaha syariah itu mengakibatkan persaingan dalam bisnis tersebut semakin ketat, karena itu para pemain lokal harus dapat melakukan terobosan baru dalam usahanya," kata Dirut PT Bank Syariah Mandiri (BSM), Yuslam Fauzi di Jakarta, Rabu, saat memperkenalkan tiga direksi barunya. Menurut dia, BSM sendiri baru meraih pangsa pasar industri syariah sebesar 27 persen dan diharapkan akan terus tumbuh dengan lebih baik, meski pemain asing ke pasar domestik khususnya di bidang syariah. "Pasar masih besar, karena itu BSM optimis akan bisa merebut pasar lebih besar," ujarnya. BSM, lanjut Yuslam Fauzi, untuk bisa mengikuti perkembangan pasar menambah jumlah anggota direksinya dari tiga orang menjadi enam orang direksi untuk memperkokoh posisi menjadi lokomotif akselerasi perbankan syariah di Indonesia. Bahkan BSM menggulirkan tambahan dana khususnya di bidang pembiayaan sebesar Rp2,2 triliun dari target yang ditetapkan Rp7,88 triiun, katanya. Untuk mengantisipasi persaingan ini, menurut dia, BSM akan terus komitmen mengembangkan pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pembiayaan konsumen, selain tetap melakukan pembiayaan skala korporasi. Ditanya mengenai dana dari Timur Tengah, ia mengatakan, BSM masih dapat mengelola dana internal yang dimiiliki apalagi pemerintah juga memiliki dana yang besar. "Jadi untuk sementara itu BSM masih mengelola dana dari internal," katanya. Menurut dia, dana dari Timur Tengah itu kemungkinan sudah masuk ke Malaysia, karena pasar syariah di sana juga berkembang dengan pesat. BSM sendiri, lanjut dia juga akan melakukan sindikasi dengan sejumlah mitra dari syariah, karena melihat prospek pasarnya juga cukup cerah dan ini merupakan salah satu faktor pendukung mendorong ekonomi nasional tumbuh lebih cepat. Sindikasi dengan mitra syariah ini diperkirakan akan terkumpul dana sebesar Rp600 miliar hingga Rp2 triliun, ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007