Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak menguat sebesar 28 poin menjadi Rp13.322 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.350 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa apresiasi nilai tukar rupiah kembali berlanjut terhadap dolar AS seiring dengan optimisme pelaku pasar uang terhadap ekonomi Indonesia.

"Dengan ekonomi yang optimistis maka akan mendorong investasi meningkat sehingga menopang nili tukar rupiah," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang masih berada dalam tren penguatan turut menopang mata uang berbasis komoditas, termasuk rupiah.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Selasa (23/1) naik 0,69 persen ke posisi 64,01 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude menguat 0,67 persen ke 69,49 dolar AS per barel.

Sementara itu, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa pemungutan suara di kongress AS mengakhiri "government shutdown" yang terjadi selama tiga hari dengan menyetujui anggaran belanja sementara (temporary spending) sampai 8 Februari 2018 mendatang dapat mendorong dolar AS menguat.

"Berakhirnya shutdown sementara ini memberikan sentiment positif ke pasar keuangan AS. Dolar AS dapat kembali menguat terhadap mata uang dunia," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (23/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.318 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.334 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018