New Delhi (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan kerja sama memperkuat bidang maritim penting dilakukan untuk membangun arsitektur kawasan Samudra India-Samudera Pasifik (Indo-Pasifik).

"Pengaitan yang kita lakukan di Samudra India dan Pasifik sehingga ada satu hubungan atau ada kerja sama di Samudra India dan Samudra Pasifik," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan pernyataan Presiden Jokowi dalam pidato sesi Retreat KTT ASEAN-India 2018 di Rasthrapati Bhawan, Kamis.

Menurut Presiden, India dan ASEAN dalam memajukan kerja sama maritim dapat memanfaatkan forum-forum kemaritiman seperti Indian Ocean Rim Association (IORA).

Sementara itu Menlu menjelaskan terdapat juga kerja sama cetak biru Konektivitas ASEAN hingga tahun 2025, dan mekanisme keamanan serta keselamatan jalur maritim melalui penggunaan saluran hotline yang diusulkan oleh Indonesia.

Menurut Menlu, untuk memperluas peningkatan kerja sama di bidang kemaritiman, Indonesia mendorong untuk menyambungkan dengan negara mitra ASEAN termasuk India.

"Yang akan kita kembangkan dalam konteks ASEAN adalah ASEAN-India sepakat untuk melakukan dialog `mechanism on maritime domain`. Akan dibahas kerja sama khusus terkait dengan maritim. Itu hasil kesepakatan bahwa ASEAN-India sepakat melakukan konsultasi reguler untuk membahas isu-isu terkait maritim," ujar Retno.

Presiden, jelas Menlu, menyampaikan ASEAN yang sudah berumur 50 tahun berhasil membangun ekosistem kawasan yang damai dan stabil.

Kemudian dialog ASEAN-India yang sudah mencapai umur 25 tahun juga diharapkan Presiden mampu mengembangkan stabilitas dan perdamaian tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga kawasan yang lebih luas, yaitu Samudra India dan Pasifik atau Indo-Pasifik.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018