London (ANTARA News) - Gordon Brown, yang menjadi perdana menteri baru Inggris, Rabu, berjanji memimpin sebuah pemerintah dengan prioritas baru yang akan membawa perubahan fundamental dan peluang bagi semuanya. Brown (56) menggantikan Tony Blair, yang mengundurkan diri Rabu setelah 10 tahun menjadi PM Inggris. Brown memulai pekerjaan barunya itu setelah mendapat pengukuhan dari Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham. Dengan didampingi istrinya, Sarah, Brown mengatakan ia akan memimpin sebuah pemerintah dengan perubahan yang akan membuat Inggris menjadi "salah satu kisah keberhasilan besar dunia abad ini". Beberapa saat sebelumnya, Blair mengucapkan selamat tinggal di Downing Street dan parlemen, dan mengajukan pengunduran dirinya kepada Ratu Elizabeth II. Blair diyakini akan menjadi utusan khusus bagi kwartet perdamaian Timur Tengah -- AS, Rusia, PBB dan Uni Eropa. Di parlemen Blair memperoleh sambutan hangat ketika ia menyampaikan salam perpisahan. Selama penampilan terakhirnya di ruang wakil rakyat, ia memuji angkatan bersenjata Inggris atas peranan mereka di Irak dan Afghanistan dan mengatakan, ia "menyesal" atas bahaya yang mereka hadapi. Blair dan istrinya, Cherie, dikawal keluar dari Istana Buckingham setelah pertemuan dengan Ratu, dan kemudian menuju Sedgefield, daerah pemilihannya di Inggris utara. Blair, Cherie dan keempat anak mereka -- Euan (23), Nicky (21), Kathryn (19) dan Leo (7) -- sebelumnya terlihat di tangga Downing Street untuk yang terakhir kalinya. Gambaran itu mirip dengan yang terjadi pada Mei 1997 ketika keluarga Blair, kecuali Leo, pertama kali memasuki Downing Street setelah kemenangan besar Blair dalam pemilihan umum.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007