Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Sugeng Sarjadi Syndicate, DR Sukardi Rinakit, mengharapkan bahwa adanya berbagai aliansi partai politik (parpol) saat ini merupakan momen yang tepat guna menghapus kategorisasi nasionalis melawan (versus/vs) Islam. Sukardi Rinakit mengatakan hal tersebut kepada ANTARA News di Jakarta melalui hubungan telepon seluler (ponsel)-nya dari Amsterdam, Kamis, menanggapi adanya aliansi baru oleh beberapa parpol, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Aliansi yang dibangun secara mendadak itu, menurut beberapa pemrakarsanya, bermaksud menghadang koalisi Partai Golongan Karya (Golkar) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pembahasan Rancangan Undang Undang (RUU) Politik. Terhadap fenomena tersebut, Sukardi Rinakit berpendapat, sejauh ini aliansi yang terjadi pasca-pertemuan Medan antara Partai Golkar dengan PDIP masih bersifat reaktif. "Meskipun demikian, itu langkah awal yang baik. Dan dalam perkembangan ke depan, bisa menghapus kategorisasi nasionalis versus Islam menjadi kategori baru, kebangsaan konservatif versus kebangsaan progresif," ujarnya. Partai Golkar dan PDIP bisa menjadi pentolan dalam barisan kebangsaan konservatif, sementara PPP, PKB, PAN, juga barangkali PKS, masuk barisan kebangsaan progresif. "Beberapa partai baru, seperti Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), PDP dan lainnya, bisa masuk dalam salah satu kategorisasi itu," demikian Sukardi Rinakit. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007