Beirut, Lebanon (ANTARA News) – Departemen purbakala Suriah dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada Minggu (28/1) menyatakan bahwa sebuah kuil kuno berusia 3.000 tahun rusak dalam serangan udara Turki terhadap milisi Kurdi di bagian utara negara itu.

Kuil zaman besi baru Hittite, Ain Dara, berasal dari era Aram, sekitar 1.300 sampai 700 SM, dan diberi nama mengikuti sebuah desa di daerah kantung Afrin yang dikuasai Kurdi.

Turki melancarkan operasi “Olive Branch” pada 20 Januari untuk melawan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (Yekineyen Parastina Gel/YPG) Suriah di Afrin, mendukung pejuang oposisi bersama pasukan darat dan serangan udara.

Observatorium, kelompok pemantau yang bermarkas di Inggris, menyatakan kuil tersebut dihantam serangan pada Jumat. "Kuilnya hancur hingga 60 persen," kata kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.

Departemen purbakala Suriah membenarkan serangan di "salah satu monumen paling penting yang dibangun bangsa Aram di Suriah di milenium pertama SM" tersebut.

"Serangan ini merefleksikan kebencian dan kekejaman rezim Turki terhadap identitas Suriah dan terhadap masa lalu, masa kini serta masa depan rakyat Suriah," demikian pernyataan departemen di situs resminya.

Bekas kepala departemen kepurbakalaan Maamoun Abdulkarim mengatakan kuil itu ditemukan tahun 1982. "Peradaban 3.000 tahun rusak dalam serangan udara," kata Abdulkarim kepada AFP, mengecam serangan itu.

Situs sejarah utama atau monumen-monumen di negeri itu rusak dalam pertempuran dan dirusak oleh kelompok ekstremis dalam perang hampir tujuh tahun di Suriah, termasuk situs Palmyra yang termasuk dalam daftar warisan dunia UNESCO.

Abdelkarim mengatakan kepada AFP kerusakan Kuil Ain Dara setara dengan tingkat kejahatan yang dilakukan ISIS terhadap Kuil Bel.

Dia juga menyuarakan keprihatinan bagi kelompok 40 desa kuno di daerah Afrin, yang disebut UNESCO "Desa Kuno Suriah Utara" dan tercakup dalam daftar warisan dunianya.

"Desa-desa yang berasal dari abad satu sampai tujuh, memiliki lansekap yang lestari dan sisa arsitektur tempat tinggal, kuil pagan, gereja, waduk, dan tempat pemandian" menurut situs UNESCO.

Konflik Suriah telah menewaskan lebih dari 340.000 orang dan menyebabkan jutaan orang mengungsi sejak meletus pada Maret 2011.(mu)

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018