Magelang (ANTARA News) - Pameran foto bertajuk "Wajah Merapi dari Masa ke Masa" digelar di Bukit Ketep, di antara Gunung Merapi dengan Merapi, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah, mulai 28 Juni 2007 hingga 1 Juli 2007 untuk meningkatkan daya tarik wisata alami kawasan itu. Pembukaan pameran foto dilakukan Bupati Magelang, Singgih Sanyoto, di Magelang, Kamis. "Pameran mengambil lokasi di objek wisata Bukit Ketep ingin mengingatkan kita semua tertuju ke Merapi yang mempunyai keunikan dan keragaman," katanya. Ia mengatakan, Gunung Merapi selain menjadi ancaman bencana bagi masyarakat sekitarnya juga mendatangkan berkah. Para fotografer, katanya, bisa memanfaatkan peluang kekayaan potensi Merapi sebagai obyek pemotretan yang menghasilkan seni foto yang indah. "Para juru foto bisa memetik hikmahnya dengan pengambilan foto-foto yang menghasilkan seni foto yang luar biasa indahnya. Pada masa mendatang perlu digelar lomba foto-foto Merapi," katanya. Bukit Ketep berada di ketinggian sekitar 1.200 meter dari permukaan air laut dengan luas areal sekitar delapan ribu meter persegi, mudah dijangkau dari berbagai arah. Kawasan itu merupakan jalur pengembangan wisata Solo-Selo-Borobudur dengan ciri khas wisata alam dan gunung-gunung. Selama lima tahun terakhir, katanya, objek wisata Bukit Ketep telah dikenal masyarakat secara luas. Saat terjadi gempa bumi 27 Mei 2006 dan masa erupsi Gunung Merapi tahun 2006 lalu sempat terjadi penurunan kunjungan wisata ke Ketep. "Pameran foto Merapi dari masa ke masa ini diharapkan bisa memulihkan situasi dan kondisi wisata Bukit Ketep ke kondisi semula, bahkan diharapkan lebih banyak menarik pengunjung," katanya. Pameran menyuguhkan ratusan foto tentang berbagai sudut pemotretan Gunung Merapi dengan aktivitas vulkanik dan kegiatan masyarakat sekitarnya, sejak tahun 1930 hingga tahun 2006. Foto-foto yang dipamerkan adalah dokumentasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta, dokumentasi Pemerintah Kabupaten Magelang, dan karya para fotografer yang tergabung dalam Klub Perhimpunan Foto Amatir Magelang (PFAM). "Kebanyakan foto-foto hasil pemotretan dengan kamera analog, ada beberapa yang menggunakan kamera digital," kata anggota PFAM, Giem Foek. Ia mengatakan, para fotografer PFAM yang turut dalam pameran itu menyuguhkan karya foto terbaik mereka tentang Gunung Merapi dari berbagai sudut pandang dan waktu pengambilan gambar yang beragam (pagi, siang, sore, dan malam,red), sejak tahun 1990 hingga tahun 2006. "Sampai sekarang anggota PFAM terus melakukan `hunting foto`, termasuk memotret Merapi dari berbagai tempat dan waktu, karena Gunung Merapi menjadi salah satu obyek andalan kami, apalagi kalau sedang memasuki masa erupsi," katanya. Direktur Badan Pengelola Objek Wisata (BPOW) Ketep Pass, Soenarno, mengatakan, pameran foto untuk mempublikasikan keindahan Gunung Merapi. Selain itu, katanya, upaya promosi pihak BPOW Ketep Passa dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan media menjalin hubungan serta meningkatkan jaringan antara pemangku kepentingan (stakeholder) dunia pariwisata Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007