Makassar (ANTARA News) - Getaran dari gempa bumi tektonik di wilayah laut sebelah utara Kabupaten dan kota Bima, Nusa Tenggara Barat, terasa sampai Kota Makassar di Sulawesi Selatan.

"Tadi pagi sekitar pukul 08.40 WITA Gedung Graha Pettarani, goyang keras, AC dan kaca jendela bergetar keras, kami langsung berlarian turun," kata Haswin, seorang pegawai di gedung ini, di Makassar, Rabu.

Dia menyebutkan, getaran sangat kuat menggoyang gedung yang dikontrak Garuda Indonesia, Palang Merah Indonesia dan ZTE Indonesia itu sehingga karyawan panik menyelamatkan diri.

"Semua orang turun dan lari keluar, hanya beberapa menit getaran sudah tidak terjadi lagi. Tidak ada korban, tapi semua orang panik. Setelah itu orang-orang kembali bekerja" kata Haswin.

Kepala Pusat gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Moch Riyadi, merilis gempa tektonik mengguncang Bima pagi tadi.

Gempa bumi nii berkekuatan 5,1 skala richter dengan episentrum pada 7,89 Lintang Selatan (LS) dan 118,8 Bujur Timur (BT).

Pusat gempa ada di laut pada jarak 62 km arah utara Kota Bima,dan pada kedalaman 30 kilometer.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Bima dan sekitarnya dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI).

Hingga saat ini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan ada gempa susulan dan gempa init tidak berpotensi tsunami.


Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018