Nablus, Tepi Barat (ANTARA News) - Pasukan Isrsael menyerbu kota Nablus, Tepi Barat, Kamis, menyulut bentrokan-bentrokan dan serangan bom rakitan yang mencederai lima prajurit, kata beberapa sumber keamanan. Pasukan dengan sekitar 80 jeep militer memasuki Kota Tua di pusat kota Nablus yang bersejarah, melepaskan tembakan secara membabi-buta, melakukan penggerebekan dari rumah ke rumah dan menjebol pintu-pintu depan, menurut saksi mata Palestina. Militer Israel menyatakan, seorang perwira dan seorang prajurit terluka parah dan dua orang lagi cedera ringan, ketika orang-orang Palestina meledakkan sebuah bom rakitan pada saat pasukan beroperasi di Nablus, yang dimulai pada tengah malam. "Seorang perwira lain IDF mengalami luka-luka sedang ketika orang Palestina meledakkan sebuah bom dalam serangan terpisah pada tengah malam," katanya dikutip AFP. "Selama operasi itu orang-orang Palestina meledakkan enam bom dan melepaskan tembakan dalam dua insiden terpisah ke pasukan IDF di Nablus," kata militer Israel. Dua orang yang diduga pejuang garis keras anggota partai Fatah kubu Presiden Palestina Mahmud Abbas ditangkap dan senjata mereka disita, katanya. Brigade Al-Aqsa, sebuah cabang bersenjata Fatah, mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom terhadap pasukan Israel. Sumber-sumber lokal Palestina mengatakan, sejumlah tersangka ditangkap namun mereka tidak bisa menyebutkan jumlahnya yang pasti. Penyerbuan Israel itu membuat puluhan murid Palestina di Kota Tua tidak bisa mengikuti akhir ujian sekolah yang dijadwalkan berlangsung Kamis. Operasi Kamis itu dilakukan satu hari setelah 12 orang Palestina tewas dalam dua operasi Israel di Jalur Gaza. "Kami mengutuk operasi militer Israel yang terus berlangsung di Nablus dan yang diluncurkan tak lama setelah operasi-operasi di Gaza," kata Perdana Menteri Salam Fayyad selama pertemuan dengan para pemimpin keagamaan di Ramallah, Tepi Barat. "Di sini kita melihat sebuah upaya Israel untuk menyabotase usaha-usaha kita ke arah pemulihan keamanan," kata PM Palestina tersebut.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007