Tokyo (ANTARA News) - Sedikitnya 200 wartawan asal Jepang, baik dari media cetak ataupun elektronik, akan meliput kejuaraan sepak bola Piala Asia yang berlangsung di Jakarta, menyusul keputusan Konfederasi Piala Asia (AFC) yang menunjuk Indonesia bersama tiga negara lainnya sebagai tuan rumah bersama kejuaraan tersebut. Wartawan ANTARA di Tokyo, Jumat, menyaksikan sekitar 50 wartawan Jepang memadati ruang permohonan visa di KBRI Tokyo, dengan membawa berkas permohonan visa. Atase Imigrasi KBRI Tokyo, Mirza Iskandar, mengatakan sedikitnya ada 200 wartawan Jepang mengajukan permohonan visa sejak pekan lalu. "Wartawan televisi dan radio sudah mengajukan permohannnya sejak pekan lalu. Kita sudah urus mereka semuanya. Sedangkan yang mengajukan saat ini kebanyakan wartawan dari media cetak dan kantor berita," ujar Mirza. Di loket visa, terlihat bertumpuk permohonan visa yang sudah diselesaikan. Permohoan visa bisa dipercepat, karena sebelumnya mereka sudah mengajukan permohonan peliputan ke bidang penerangan lebih dulu, sehingga pihak imigrasi bisa segera memprosesnya. "Hampir seharian kita memproses permohonan visa ini," ujar Agus Setiadi, salah seorang pegawai imigrasi, yang baru saja menyelesaikan berkas visa terakhir dari 70 permohonan visa wartawan Jepang yang masuk sejak Jumat pagi. Permohoan visa untuk peliputan di Indonesia itu berlaku di lokasi mana saja kecuali, Poso, Ambon dan Papua. Indonesia, Vietnam, Thailand dan Malaysia menjadi tuan rumah Piala Asia 2007 yang akan berlangsung 7 - 29 Juli. Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta dan Stadion Jakabaring di Palembang menjadi pilihan bagi pelaksanaan di Indonesia, dengan kapasitas tempat duduk masing-masing 88 ribu kursi dan 40 ribu kursi. Namun demikian, meski menjadi tuan rumah, Konfederasi Piala Asia (AFC) tidak menunjuk seorang wasit pun asal Indonesia dari 16 wasit yang sudah ditetapkan untuk memimpin jalannya pertandingan tersebut. Wasit yang ditunjuk berasal dari 15 negara. (*)

Copyright © ANTARA 2007