Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sisno Adiwinoto mengatakan 25 bendera lambang gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS) belum sempat dikibarkan oleh para penari liar dalam acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XIV yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono di Lapangan Merdeka Ambon, Jumat pagi. "Semua bendera RMS tidak sempat dikibarkan karena keburu diamankan petugas," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat. Ia membantah bahwa aparat kepolisian telah kecolongan dalam kasus ini. "Ini bukan kecolongan tetapi bukti kecermatan petugas di lapangan hingga mampu mencegah berkibarnya bendera itu," katanya. Dikatakannya, petugas jeli karena begitu melihat 25 penari akan masuk ke arena dengan cepat dihentikan dan setelah digeledah ditemukan 25 bendera RMS. "Petugas curiga karena tidak ada acara tari kok tiba-tiba muncul rombongan penari," katanya. Ia mengatakan hingga kini Polda Maluku telah mengamankan para penari dan menyita 25 bendera sebagai barang bukti. Sisno juga mengaku belum dapat memastikan motif di balik peristiwa itu termasuk siapa yang mengatur para penari hingga membawa bendera RMS. "Mereka masih periksa intensif. Polisi berwenang memeriksa 24 jam sebelum ditetapkan sebagai tersangka atau saksi. Jadi tersangka pun belum tentu ditahan kalau belum ada bukti yang cukup kuat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007