Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan Tol Porong bagian dari Tol Surabaya - Gempol yang terendam lumpur akan diserahkan sepenuhnya kepada PT Jasa Marga Persero. "Kita serahkan sepenuhnya kepada PT Jasa Marga, nanti ruas yang baru dibangun akan ditetapkan tarifnya," kata Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto yang ditemui wartawan di Jakarta, Jumat. Sementara seluruh biaya untuk membangun jalan tol akan tetap ditagihkan kepada PT Lapindo Brantas. Saat ini yang paling penting jalan dapat dioperasikan sehingga tidak mengganggu lalulintas. Menurut Djoko usai shalat Jumat, akibat lumpur yang merendam jalan tol bahkan mengancam jalan arteri di dekatnya membuat ekonomi di wilayah tersebut mengalami gangguan sehingga memang penyelesaiannya harus ditangani langsung pemerintah pusat. Namun untuk jalan tol, Djoko berkeyakinan PT Jasa Marga memiliki kemampuan untuk membangun jalan tol pengganti. Tetapi hitung-hitungan kerugian harus tetap dibebankan kepada PT Lapindo Brantas. Menteri PU mengatakan, PT Jasa Marga telah mengirim surat kepada PT Lapindo Brantas dengan tembusan kepada dirinya. "Sekarang prosesnya saja sampai hitung-hitungannya ada. Kalau kita nunggu Lapindo yang membangun kan lama. Ini diandaikan seperti ruas baru," ujarnya. Diakuinya, PT Jasa Marga kehilangan pendapatan akibat terendam lumpur. Namun diyakininya hal ini dapat diselesaikan secara bisnis (b2b), PT Jasa Marga tinggal menagihkan kepada PT Lapindo Brantas. Usai shalat Jumat Menteri PU berkesempatan untuk melaksanakan kunjungan kerja ke Jembatan Koja yang mengalami kerusakan akibat banjir pada Februari 2007. Dalam kunjungan kerja tersebut dilaporkan pada Agustus ini akan dapat diselesaikan pada Agustus 2007, sedangkan untuk sisi lain diperkirakan selesai pada Oktober 2007. Sementara saat menginspeksi Jalan Raya Cakung - Cilincing yang juga rusak akibat banjir saat ini sudah berfungsi meskipun ada satu titik yang masih rusak dan tengah diperbaiki. Jalan Raya Cakung - Cilincing merupakan jalan strategis nasional karena menghubungkan Kawasan Berikat Nasional (KBN) dengan Tanjung Priok. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007