Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghidupkan kembali atau merevitalisasi pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) karena selama beberapa tahun terakhir ini pelaksanaan program tersebut mengalami kemunduran. "Saya mengajak masyarakat untuk merevitalisasi atau menghidupkan kembali Program Keluarga Berencana," kata Presiden di Ambon, Jumat pada acara peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas ke-14. Acara tersebut dihadiri pula Ibu Ani Yudhoyono, Menko Polhukam Widodo AS selaku Mendagri ad interim, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono, Mendiknas Bambang Sudibyo, serta Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu. Di tengah-tengah hujan lebat sejak pagi harinya, kemudian Yudhoyono mengatakan, "Dalam kesempatan saya menginstruksikan seluruh pejabat pemerintah untuk ikut mendorong pelaksanaan Program Keluarga Berencana". Acara ini dihadiri pula puluhan gubernur, serta ratusan bupati serta walikota. Pada acara ini Kepala Negara tidak banyak memberikan pernyataan tentang pelaksanaan program KB karena Yudhoyono dan ribuan undangan dikejutkan dengan munculnya sekitar 25 pemuda yang diduga merupakan simpatisan gerakan separatis "Republik Maluku Selatan". Pada saat Gubernur Maluku Ralahalu menyampaikan laporannya, tiba-tiba puluhan pemuda itu muncul di Lapangan Merdeka, tempat upacara peringatan Harganas berlangsung. Mereka seolah-olah akan membawakan Tarian Cakalele. Mereka membawa poster tentang RMS namun belum sempat dibuka karena terburu ditangkap para petugas. Petugas keamanan dan panitian kemudian sadar bahwa ada kegiatan liar di depan Presiden pada acara yang juga dihadiri sejumlah dubes dan diplomat. Karena itu, para petugas keamanan segera turun tangan ke lapangan dan mengusir para "penari liar" tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007